AdsenseCamp

Minggu, 21 September 2014

Perbedaaan American Football dan Rugby

Bagi mereka yang menyukai olahraga ini, American Football dan Rugby adalah olahraga yang sangat berbeda. Tetapi untuk mereka yang tidak terlalu mengenalnya, kedua olahraga ini dapat terlihat sangat mirip. Memang sulit bagi mata awam untuk membedakan kedua olahraga kontak fisik ini. Dan berikut Berbagi Berbagai Hal mencoba untuk menjabarkan Perbedaan American Football dan Rugby.
                         
Asal Usul
Awal mula Rugby di Inggris diperkirakan berasal dari abad ke-19. Terbukti pada tahun 1800-an, Rugby sudah diperkenalkan di sekolah-sekolah terkenal di Inggris. Sementara American Football diperkirakan merupakan pengembangan lebih lanjut dari Rugby. Dikatakan bahwa orang Inggris membawa permainan ini ke Kanada pada akhir abad 19 yang kemudian menyebar ke Amerika. Pada saat itu keduanya tidak dibedakan seperti sekarang. Di Amerika, Rugby mengalami berbagai jenis modifikasi dalam teknis maupun peraturan permainan sehingga menjadi olahraga yang kini dikenal dengan American Football.
Letak Geografis
Seperti namanya, American Football biasa dimainkan di Amerika Utara sementara Rugby biasa dimainkan di Eropa, Australia dan Afrika.
Bola
Pada American Football bola yang digunakan adalah sebuah bola yang berbentuk bulat lonjong. Dengan ukuran panjang sekitar 28 cm (11 inci) dan ukuran lingkar tengah sekitar 56 cm (22 inci).
                                         

Pada Rugby bola yang digunakan adalah sebuah bola yang berbentuk bulat lonjong berbentuk mirip bola pada American Football namun cenderung lebih bulat. Dengan ukuran panjang sekitar 27 cm dan ukuran lingkar tengah sekitar 60 cm.
                                       

Alat Pelindung
Pada American Football, para pemain menggunakan alat pelindung yang berat.
                                                  
Sementara pada Rugby, peralatan pelindung seperti helm dan padding yang digunakan cenderung lebih ringan dibanding pada American Football. Itu sebabnya pemain Rugby juga diajarkan untuk menjegal pemain lawan dengan aman.

Lapangan
Pada American Football lapangan yang digunakan berukuran panjang 120 yards (109,7 meter) dan lebar 53,3 yards (48,8 meter). Selain itu terdapat garis untuk menandai zona terjadinya gol, yang dimulai di dekat tiang gawang. Tiang gawang terdiri dari 2 tiang vertikal dengan palang yang menghubungkan mereka.
Pada Rugby lapangan yang digunakan berukuran panjang 100 meter dan lebar 70 meter. Seperti pada American Football, juga terdapat garis untuk menandai zona terjadinya gol, yang dimulai di dekat tiang gawang namun pada Rugby garis ini dinamai dengan garis-try. Selain itu juga terdapat zona tambahan, yang disebut end zone, sepanjang 10 yard (9 meter) di belakang garis gawang. Tiang gawang terdiri dari 2 tiang vertikal dengan palang yang menghubungkan mereka. Dalam rugby, zona terjadinya gol berakhir di tiang gawang. Jika pemain melampauinya, maka bola dianggap keluar.
Peraturan Permainan
American Football adalah permainan yang dimainkan antara 2 tim dan pada masing-masing tim terdiri dari 11 pemain. Pergantian pemain dalam American Football dapat dilakukan terus menerus dan tak terbatas. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mencetak poin dengan cara membawa bola melintasi garis akhir zona lawan (disebut “touch down”) atau menendang bola agar masuk di antara tiang gawang lawan. Sebuah touchdown akan bernilai 6 poin sementara tendangan bernilai 3 poin. Setelah setiap touch down, tim yang mencetak angka memiliki kesempatan untuk mencetak poin tambahan melalui tendangan ke gawang yang bernilai 1 poin atau touch down yang bernilai 2 poin.
Setiap tim mendapat 3 jatah time-out setiap setengah permainan. Permainan akan dimulai dengan kick off dimana kedua tim berbaris saling berhadapan. Pemain penerima bola dapat berlari membawa bola atau mengopernya. Pemain lawan dibolehkan untuk menjegal dan menjatuhkan pembawa bola, maupun pemain lain yang tidak membawa bola. Putaran akan selesai ketika pembawa bola berhasil dijatuhkan atau bola keluar dari batas lapangan. Setiap tim harus bergerak maju memindahkan bola sejauh 10 yard dalam 4 downs. Jika mereka gagal melakukannya, tim lain mendapat kesempatan. Jika mereka berhasil, mereka akan mendapatkan kesempatan lagi untuk bergerak maju sejauh 10 yard dalam 4 downs.
Rugby adalah permainan yang dimainkan antara 2 tim dan pada masing-masing tim terdiri dari 15 pemain. Pergantian pemain dalam Rugby dapat dilakukan sampai 7 pemain pengganti (tergantung pada aturan turnamen). Tujuan dari permainan ini adalah mencetak poin dengan membawa bola kemudian melintasi garis akhir zona lawan dan menyentuhkan bola ke lapangan (disebut “try”) atau menendang bola agar masuk di antara tiang gawang lawan. Sebuah try akan bernilai 5 poin sedangkan tendangan bernilai 1 poin. Setelah setiap try, tim yang mencetak angka memiliki kesempatan untuk mencetak 2 poin tambahan melalui tendangan ke gawang.
Tidak ada time-out dalam Rugby. Permainan akan dimulai dengan kick off dimana kedua tim bersaing untuk merebut bola. Pemain dibagi menjadi pemain depan dan pemain belakang. Dimana pemain depan seringkali bertubuh lebih besar dan lebih kuat dan memiliki pekerjaan utama untuk merebut bola. Pemain belakang biasanya bertubuh lebih kecil, lebih cepat, dan lebih lincah dan ditugaskan untuk mengeksploitasi bola.
Pemain yang mendapat bola dapat berlari membawa bola, menendang, atau mengoper bola ke pemain lain. Namun, operan yang dibolehkan hanya operan ke samping dan belakang saja. Pemain lawan boleh menjatuhkan pembawa bola setiap saat. Namun, tidak diperbolehkan untuk mencegat seorang pemain dari tim lawan yang tidak membawa bola. Hal ini adalah alasan utama mengapa Rugby jauh lebih aman daripada American Football. Jika bola telah melewati garis gawang tim lawan, berarti sebuah try berhasil dicetak yang bernilai 5 poin.
Batas waktu
Pada American Football permainan dilakukan selama 4 quarter (kuartal) dimana 1 quarter berlangsung selama 15 menit, dan diselingi dengan jeda waktu setelah quarter kedua. Sedangkan pada Rugby permainan dilakukan selama 2×40 menit dengan waktu jeda diantara keduanya selama 5 menit.

Istilah Istilah Olahraga Softball

Setiap regu terdiri dari 9 orang yaitu: pitcher posisi 1, catcher posisi 2, tim
bertahan memiliki 7 orang fielder yang terbagi dalam 4 penjaga daerahd alam (infielder)
dan 3 orang penjaga daerah luar (outfielder). Bagian dalam yaitu: penjaga base satu (1st
base) posisi 3, penjaga base dua (2nd base)posis 4, Penjaga antara base dua dan tiga
(shortstop)posisi 6 , dan penjaga base tiga (3rd base) posisi 5. Sedangkan penjaga luar
terdapat di sebalah kiri (left fielder) posisi 7, tengah (center) posisi 8, dan kanan (right
fielder) posisi9.
ASSIST : Bantuan dari pemain bertahan hingga salah seorang pemain menyerang mati.

AT BAT : Giliran pemain menyerang untuk memukul bola.

BACK STOP : Pagar yang berada dibelakang home plate

BALK : Hukuman yang diberikan kepada pitcher karena melakukan gerakan yang dilarang.

BALL: Lemparan diluar strike zone

BASE HIT : Permainan yang terjadi karena seseorang pemukul memukul bola di daerah fair territory dan pemukul itu berhasil mencapai sekurang - kurangnya base 1 sebelum dimatikan.

BASE ON BALLS : Berjalan, dikarenakan pitcher melempar 4 kali ball, dan pemukul maju ke base 1.

BASE COACH : Seorang pelatih yang berdiri di dekat base 1 atau base 3. Para base coach memberi instruksi kepada pemukul dan pelari base dengan serangkaian gerakan tangan.

BASE LINE : Garis putih dari kapur yang ditarik dari home plate melalui base 1 dan base 3 ke lapangan luar sampai tiang batas, disebelah dalamnya adalah fair territory dan di sebelah luarnya adalah foul territory.

BASES EMPTY : Tak seorangpun pelari yang ada pada tiap base.

BASES LOADED : Tiap base diisi oleh pelari.

BATT : Alat yang digunakan oleh pemukul sewaktu memukul bola. Liga baseball Australia menggunakan batt yang terbuat dari alumunium atau kayu. Panjangnya tidak boleh lebih dari 42 inchi ( 105 cm ), dan lebarnya tidak boleh lebih dari 2 3/4 inchi ( 6,8 cm ). Pemain dibolehkan memegang pada pangkalnya ( pegangan ) sejauh 18 inchi ( 45 cm ) agar dapat memegang dengan baik.

BATTER : Seorang pemain penyerang yang mengambil tempat di kotak batter.

BATTER BOX : Tempat yang diberi batas garis kapur putih di sebelah kiri dan kanan home plate, dimana seorang pemain harus berdiri sewaktugiliran memukul.

BATTERY : Istilah untuk menunjukkan pitcher dan catcher sekaligus.

BATTING ORDER : Daftar urut pemukul dari tim penyerang. Batting order harus diserahkan kepada Umpire sebelum pertandingan.

BOX SCORE : Laporan perkembangan pertandingan yang tertulis, yang menunjukkan jumlah hit, runs, errors, dan pemain pengganti dari tiap inning yang dimainkan.

BREAKING BALL : Bola lemparan pitcher yang kecepatannya dihentikan dengan tiba-tiba dan jalannya melengkung.

BULLPEN : Tempat untuk pitcher melakukan pemanasan, biasanya terdiri dari 2 buah mound dan 2 buah home plate.

BUNT : Pukulan pendek yang dilakukan dengan cara bola dikenai pemukul tanpa ayunan; dilakukan untuk mengejutkan fielder atau supaya salah seorang pelari maju.

CALLED GAME : Pertandingan yang ditunda atau dihentikan oleh umpire.

CATCHER : Pemain yang posisinya di belakang home plate dan bertugas untuk menangkap bola yang dilemparkan oleh pitcher.

CATCHER'S BOX : Tempat di balakang home plate dimana catcher harus berdiri sampai ia menangkap bola yang dilempar oleh pitcher.

CHANGE-UP : Lemparan bola lambat dengan melakukan gerakan tangan untuk bola cepat; dengan tujuan untuk mengganggu waktu ayunan dari pemukul.

CHECKED SWING : Ayunan sebagian. Kalau ayunan telah melewati lebih dari 1/2 putaran, maka umpire bisa memutuskan sebagai ayunan penuh atau strike.

CHOKE-UP : Memegang batt menjauhi ujung handle.

CLEAN-UP HITTER : Pemain dengan urutan pemukul ke 4 dalam batting order.

CLOSER : Pitcher dengan keahlian khusus untuk mematikan pemain lawan menjelang pertandingan berakhir. Biasanya dipasang untuk mempertahankan kemenangan tim sampai pertandingan berakhir.

COMPLETE GAME : Nilai yang diberikan kepada seorang pitcher yang berhasil bermain dari mulai sampai pertandingan selesai.

COUNT : Jumlah bola ball dan strike yang diterima seorang pemukul.

CURVE : Lemparan bola pitcher yang bergerak melengkung ke bawah, kesamping atau kebawah dan ke samping, bergantung pada putaran bola.

DESIGNATED HITTER : Adalah pemain yang melakukan pukulan pada urutan giliran dari pitcher. Seorang DH tidak mempunyai posisi di lapangan.

DIAMOND : Daerah permainan sebelah dalam.

DOUGHNUT : Cincin bulat dan berat yang diselipkan di sekitar batt. Gunanya untuk peregangan sewaktu pemain berada di lingkaran on-deck.

DOUBLE : Suatu pukulan yang menyebabkan pemukul dapat berlari sampai ke base 2.

DOUBLE HEADER : Tim yang melakukan dua pertandingan secara berurutan pada hari yang sama.

DOUBLE PLAY : Permainan bertahan yang menghasilkan dua orang pelari di base dimatikan.

DUGOUT : Tempat tertutup yang berisi perlengkapan duduk untuk pemain, pemain cadangan, pelatih dan lain-lain anggota tim yang memakai seragam.

EARNED RUN : Suatu nilai lari yang dihasilkan dari pukulan, walk aatau seatl; bukan hasil dari error yang dilakukan pemain bertahan.

ERROR : Kesalahan pemain bertahan sehingga seorang pemukul dapat tetap berada di plate nya, ayau maju ke base 1, atau majunya pelari di base.

FAST BALL : Suatu lemparan (pitch) yang lurus oleh pitcher yang dilakukan sekeras-kerasnya.

FAIR TERRITORY : Bagian dari lapangan permainan, termasuk di dalamnya garis batas base 1 dan base 3, dari home base sampai ke batas pagar lapangan termasuk wilayah udara tegak lurus di atasnya. Semua garis foul berada di dalam fair territory.

FIELDER'S CHOICE : Istilah yang digunakan untuk menyatakan pilihan dari permainan bertahan untuk men tag/ mematikan atau ke arah pelari base mana bola akan dilempar.

FLY BALL : Bola pukulan yang melayang tinggi di udara.

FORCE OUT : Matinya pelari yang terjadi karena ia terpaksa lari ke base berikutnya, sebab ada pelari lain di belakangnya, dengan resiko akan di tag atau dikeluarkan. Seorang pemain bertahan hanya perlu menyentuh base yang akan dicapai oleh pelari tadi, dengan memegang bola, akan menyebabkan pelari mati.


FORK BALL : Suatu lemparan yang dilakukan dengan menempatkan bola diantara dua jari pertama, biasanya menghasilkan sinking ball.

FOUL BALL : Adalah bola yang jatuh di luar garis batas base 1 dan base 3.

FOUL LINE : Adalah garis yang ditarik dari home plate melalui base 1 dan base 3 sampai ke pagar lapangan dan tegak lurus ke atas. Garis-garis ini harus diperhatikan dalam permainan.

FOUL TERRITORY : Bagian dari lapangan permainan yang berada di luar garis batas base 1 dan base 3 sampai ke pagar dan tegak lurus ke atasnya.

GRAND SLAM : Adalah suatu home run dari suatu pukulan dengan seluruh base terisi pelari. Pukulan ini menghasilkan nilai 4 runs.

GREEN LIGHT : Kode yang diberikan oleh coach untuk memukul bola berikutnya yang enak, atau kode untuk pelari di base untuk memutuskan kapan akan melakukan steal.

GROUNDER : Adalah suatu bola yang menggulir di tanah.

GROUND BALL : Adalah suatu bola pukulan di lapangan dalam dan memantul di lapangan dalam.

HIT : Suatu permainan dimana pemukul selamat sampai di base setelah memukul bola tanpa ada suatu kesalahan yang dilakukan oleh pemain bertahan atau fielder choice.
SACRIFICE BUNT : usaha batter melakukan pukulan ke arah first base, pitcher atau third base, untuk membantu pelari menuju base didepannya.

Aturan Dasar Olaraga Softball dan Baseball

1. Lapangan, & Posisi Pemain Bertahan (Defensive Team)



Lapangan Baseball atau Softball memiliki bentuk ¼ lingkaran. Setiap tim baik defensiv ataupun offensiv-tim dalam permainan dilapangan terdiri dari 9 pemain. Biasanya dalam pertandingan resmi, tim tuan rumah memulai permainan sebagai tim defense terlebih dahulu. Semua 9 pemain defense (pemain yg berkostum putih, dlm gambar) menempati posisi yg telah pasti dan diatur atau ditentukan oleh tim-nya, yaitu; 3 orang pemain menempati wilayah Outfield (daerah pertahanan belakang, yaitu Right-fielder, Center-fielder dan Left-fielder ), dan 4 orang pemain menempati wilayah Infield (daerah pertahanan depan / dalam, yaitu 1st Base-man, 2nd Base-man, Shortstop, dan 3rd Base-man), ditambah 2 pemain yg sangatlah penting, yaitu Pitcher (Pelempar Pitching yg berada ditengah-tengah Infield, biasanya berdiri diatas Pitcher’s Mound ) dan Catcher (Penangkap bola Pitching, yg duduk jongkok dibelakang homeplate berhadapan dng Pitcher yg berjarak kira-kira 18,5 -19 m).

Sedangkan tim offense atau pemain lawan, sementara berada diluar atau disamping lapangan ditempat masing-masing tim (Dugout). Tim Offens / Pemukul, maju satu persatu secara bergantian dan berurutan sebagai Pemukul / Batter (pemain yg berkostum biru pada gambar )sesuai dg urutan Pemukul yg telah ditentukan sebelumnya, untuk memulai permainan, berdiri didalam Batter’s Box disamping Homeplate.(lihat keterangan gambar lapangan yg berwarna hijau dlm posting pertama ttg “Mengenal Baseball” utk melihat letak Batter’box & Home plate) dan berusaha memukul Bola sebagus mungkin ke daerah permainan supaya Tim Defense tdk dapat menangkap bola pukulannya. Pukulan bola yg menghasilkan Base yg tidak disebabkan oleh error / kesalahan dari tim defense, disebut HIT. Begitu seterusnya, sama halnya untuk pemukul berikutnya, permainan akan berganti sampai dengan Tim Defense berhasil membuat 3 OUT tim offense (3 orang OUT baik itu Batter ataupun Runner).
1 babak atau ronde dalam Baseball/Softball dinamakan Inning, jika masing-masing tim telah bergantian melakukan 1x defense dan 1x offense.

2. Pitcher ( Pelempar )



Permainan dimulai dari Pitcher, yg bertugas melempar Bola kencang, secerdik dan setepat mungkin, agar pemain lawan (Pemukul / Hitter) tidak mungkin dapat memukul bola lemparannya.
Partnernya “Catcher”, biasanya memberikan isyarat / kode bola yg hendaknya dilemparkan Pitcher, sesuai dengan kelemahan si-Pemukul, baik itu bola lambat, kencang, berbelok atau tipuan sekalipun, sesuai dg trik-trik Pitching yg Pitcher kuasai.

3. Pemukul (Hitter) & Strike Zone



Satu lemparan “Strike” akan dan hanya dihitung untuk keuntungan Pitcher, umumnya jika ;
- bola lemparannya tepat berada dalam “Strike Zone” dan tidak terpukul baik di-swing atau tidak oleh Batter
- bola lemparannya diluar “Strike Zone”atau “Ball” dan tdk terpukul walaupun di-swing oleh Batter
- bola lemparannya terpukul oleh Batter, tetapi missed “Foul Ball”atau keluar daerah permainan “Foul Territory”.



Strike Zone adalah daerah “kotak imajinasi” tujuan lemparan bola yg lebarnya selebar Home Plate dan tingginya didefinisikan antara lutut s/d siku tangan depan si-Pemukul / Batter. ( lihat gambar 3 diatas, Grafik terlihat dari pandangan si-Pitcher ). Apakah lemparan Pitcher masuk atau keluar “Strike Zone”, semua ditentukan oleh keputusan Plate Umpire ( petugas yg memakai kostum biru muda dibelakang catcher, dalam gambar ).

4. Tujuan dan Sasaran Hitter memukul bola



Tugas dari si-Pemukul / Hitter adalah, berusaha sebaik dan sejauh mungkin memukul bola ke daerah permainan “Fair Territory”, seperti yg ditunjukkan oleh line yg berwarna kuning.
Jika bola yg terpukul (ke arah line berwarna merah) keluar dari daerah permainan “Foul Territory”, maka dianggap sebagai Pukulan yg gagal dan dihitung “Strike” keuntungan bagi Pitcher.
Setelah bola terpukul,maka Hitter harus melepaskan “Bat” ditanah dan berlari kearah Base, sejauh & sebanyak Base yg bisa dia capai (ke arah panah yg berwarna biru), dan berusaha jangan sampai di-OUT-kan (misalnya Tag Play) oleh tim Defense.
Setiap Pemain Offense ( Hitter / Runner ), yg berhasil mencapai ke-4 Bases (kembali ke Home Plate) dan berlanjut pada pemukul berikutnya, dia telah berhasil menciptakan 1 angka untuk tim-nya.
Jika seorang Pemukul / Hitter, dapat memukul dengan keras dan jauh melebihi jarak “Out Field”, maka dia dapat dengan mudah mencapai semua Base hingga kembali ke Home Plate tanpa harus di-Out-kan oleh tim Defense, dan dia berhasil menyumbangkan 1 angka, dan berhak mendapatkan predikat “HOMERUN” untuk tim-nya. (lihat line kuning “homerun”)

5. Strikes


Setiap Pemukul diberikan 3 kali kesempatan untuk memukul Bola dari Pitcher. Jika Pitcher berhasil melempar Bola 3 kali tepat masuk ke dalam Strike Zone tanpa dipukul oleh Hitter, maka si-Pemukul / Hitter dinyatakan “OUT“ dan harus keluar lapangan kembali menuju Dugout. Dalam gambar ditunjukkan contoh lemparan bola „STRIKES“, yg diputuskan oleh Plate Umpire dengan menggerakkan tangannya.

Definisi daerah Strike Zone, bisa kembali melihat Point 3 diatas.

6. Balls



Karena bola “Strikes“ sering kali pula begitu mudah untuk dipukul oleh Hitter, sehingga Pitcher terkadang juga melepaskan Pitch atau melemparkan bola diluar Strike Zone untuk mengecohkan si-Pemukul, dan memaksanya melakukan ayunan “Swing“ atau memukul bola-bola jelek (Balls). Namun, hal ini jangan sampai berlebihan, karena jika Pitcher 4 kali melakukan lemparan diluar Strike Zone (Balls) dan Hitter tidak terkecoh dan tidak melakukan Swing atau Pukulan, maka setelah 4 Balls si-Pemukul / Hitter dibolehkan menuju Base pertama, tanpa harus memukul bola terlebih dahulu (Free Walk – keuntungan buat Hitter). Untuk itu, Plate Umpire bertugas juga menghitung “Count“ antara “Balls“ dan “Strikes“ yg terjadi dalam setiap Pitch.
Duel antara Hitter dan Pitcher akan berakhir, jika;
- Hitter “OUT“ karena telah 3 kali tidak dapat memukul bola Strikes. Atau
- Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama karena Pitcher telah melakukan 4 kali Balls, Atau
- Hitter memukul bola ke daerah permainan, dan berlanjut menjadi Runner.
- Hitter terkena lemparan "Wildpitch" Pitcher baik sengaja atau tidak sengaja, dan Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama. Hal semacam ini, dinamakan "Hit-by-pitch"

7. Baserunning




Setiap Hitter yg telah memukul bola ke daerah permainan, berlanjut sebagai Pelari
(Baserunner). Dia berusaha berlari secepatnya kearah Base, sejauh & sebanyak Base yg bisa dia capai, selama pemain Defense berusaha menangkap & mengkontrol bola pukulan Hitter dan melemparkan kembali pada pemain defense lainnya “Infielder“ untuk meng-OUT-kan Runner dan mengamankan permainan.
Jika Runner sedikitnya mencapai 1st Base, sebelum pemain Defense melemparkan bola pada Infielder 1st Base-man, maka Runner berhasil mendapatkan dan berdiri diatas Base pertama dan selanjutnya menunggu Hitter berikutnya yg akan memukul bola.
Pada setiap Base hanya diperbolehkan satu Runner menempati masing-masing Base.
Dalam permainan Baseball,selama bola hidup (Play Ball) Baserunner diperbolehkan dan dapat setiap saat meninggalkan Base, tanpa bergantung pada gerakan Pitching untuk mencuri Base (Base Stealing) berlari menuju Base berikutnya.
Hal ini berbeda dengan Permainan Softball, dimana dalam keadaan Play Ball bola berada ditangan Pitcher diwilayah lingkaran zone Pitch, Baserunner harus berdiri diam diatas Base sampai menunggu lemparan Pitch dilakukan.

8. Fly Out




Tim Defense bertugas, secepat mungkin menghasilkan 3 “OUT”, yaitu mematikan 3 pemain tim lawan, baik itu Hitter ataupun Baserunner. Jika berhasil, maka permainan akan bergantian, tim yg tadi sebagai Defense meninggalkan Infield & Outfield untuk selanjutnya menjadi tim Offense yg memukul & berlari untuk menciptakan angka.
Untuk mematikan lawan dan menghasilkan 3 OUT, tim Defense memiliki beberapa kemungkinan. Seperti halnya di gambar 5 yg telah diterangkan sebelumnya, bahwa tim Offense dalam hal ini Hitter dinyatakan OUT karena 3 kali tidak dapat memukul bola dan mendapatkan 3 kali Strikes, atau disebut “Strike Out”.
Kali ini, pemain tim Offense juga dinyatakan OUT, jika bola yg dipukulnya langsung dapat ditangkap diatas udara oleh pemain Defense, tanpa menyentuh tanah terlebih dahulu (Fly Out).

9. Force Out




Pemain tim Offense dinyatakan OUT pula, jika tim Defense berhasil meng-kontrol bola yg dipukul Hitter dan secepat mungkin melemparkan pada 1st Base-man yg menguasai Base, sebelum Runner mencapai 1st Base. Karena Hitter terpaksa harus lari, setelah dia memukul bola ke daerah permainan,dan kalah cepat dengan bola yg ditangkap lebih dulu oleh 1st Base-man di Base-nya, hal ini kita sebut “Force Out”.
Apakah Bola atau Runner yg lebih dulu mencapai Base, hal ini diputuskan oleh Field Umpire (dalam gambar, berdiri mengangkat tangan & memakai kostum biru muda).

10. Safe




Lain halnya, jika Hitter / Runner berhasil mencapai Base sebelum bola ditangkap Infielder di Base-nya, maka dia mendapatkan “Safe” dan boleh diam berdiri di Base yg dicapainya. Dalam hal ini, berlanjut pada Pemukul berikutnya dan berusaha menolong Baserunner didepannya untuk mencapai Base selanjutnya.
Dalam gambar terlihat pula, Field Umpire memberikan tanda Safe dengan membuka atau melebarkan tangan kiri dan kanannya.

11. Base Hit




Seorang Hitter yg berhasil memukul bola melewati Infielder, sehingga dia dengan mudah dapat mencapai 1st Base, dapat pula memiliki kesempatan mencapai Base-base berikutnya, bergantung pada kemampuannya memukul bola dengan baik, keras dan jauh hingga sulit dikontrol oleh pemain defense.

12. Steal




Seorang Baserunner dengan Resikonya, dapat setiap saat meninggalkan Basenya dan berusaha mencapai Base berikutnya, tanpa menunggu hasil Pukulan Hitter teman satu tim-nya, sebelum pemain Defense berusaha mematikannya “OUT” dengan melakukan Tag Play.
Karena Runner dengan ini berusaha dan bermaksud mencapai Base berikutnya tanpa sepengetahuan tim Defense, maka hal ini disebut “Base Stealing”.

13. Tag Out




Kesempatan lainnya, tim Defense untuk mematikan lawan atau melakukan OUT Baserunner, adalah mematikan Baserunner dengan bola, pada saat Baserunner tidak berdiri atau berada di Base-nya. Semua Bases adalah Safe-zone para Baserunner, yakni daerah aman untuk berdiri, tanpa gangguan dan resiko dimatikan oleh tim Defense.
Namun jika Baserunner meninggalkan Base-nya, untuk memperpendek jarak menuju Base berikutnya, maka tim Defense hanya dapat mematikan Runner melalui Tag (menyentuhkan bola yg ada ditangannya (Glove) pada Runner), hal tsb. dinamakan Tag Out.

14. Double Play




Hal yg sulit dilakukan tim Defense, mematikan 2 pemain lawan (Offense) sekaligus adalah Double Play, bahkan 3 pemain sekaligus (Triple Play). Karena disetiap Base hanya boleh ditempati 1 Baserunner, maka setiap bola yg dipukul HIT oleh pemain 1 timnya, Baserunner yg persis berada didepannya harus dng terpaksa mengosongkan Base (yg akan dicapai Hitter atau Runner sebelumnya) menuju Base-berikutnya, hal ini dinamakan (Force Play).
Contohnya, seorang Baserunner sebelumnya berdiri di 1st Base, setelah bola dipukul HIT selanjutnya oleh Hitter teman 1 tim-nya, maka dia harus dan terpaksa dalam keadaan apapun mencapai 2nd Base, walaupun kemungkinannya sangat kecil sekali. Tim Defens dalam hal ini, dapat berusaha pertama kali meng-kontrol bola dan melemparkan bola ke 2nd Base untuk mematikan Runner di 2nd Base tanpa melakukan Tag Out dan selanjutnya secepat mungkin melemparkan bola ke 1st Base untuk sekaligus mematikan Hitter yg berlari menuju 1st Base tanpa melakukan Tag Out. Begitu pula halnya dengan Triple Play.

15. Pemenang dalam Sebuah Pertandingan Baseball
Pemenang dalam Sebuah Pertandingan Baseball adalah Tim yg mencapai angka tertinggi setelah Inning 9 (Inning terakhir) selesai.

Di dalam pertandingan Baseball biasanya tidak berlaku angka SERI, jika kedua Tim memiliki angka yg sama atau SERI di penghabisan Inning terakhir, maka pertandingan akan terus dilanjutkan di Inning berikutnya, sampai salah satu Tim memiliki angka tertinggi di akhir Inning tambahan.

Setelah pertandingan usai, kedua tim akhirnya saling bersalaman atau bertepuk tangan (TOS) sebagai tanda Sportifitas kita.

Softball (Sejarah, Peraturan, Teknik Dasar)

Sumber: www.hksportfield.com
 
Selamat bertemu lagi di Blog Guru Penjasorkes, kali ini saya akan berbagi materi  Permainan Bola kecil khususnya Permainan Softball. Sofball merupakan salah satu permainan beregu menggunakan bola kecil yang di ajarkan di sekolah. Lebih rinci dalam postingan ini akan dijelaskan Sejarah, Teknik dasar, dan Peraturan Permainan Softball.

1. Sejarah Permainan Softball

Permainan softball diciptakan oleh George Hansock (Amerika Serikat). Permainan softball pertama kali dimainkan di Chicago. Peraturan permainan dibuat oleh Lewis Robert tahun 1906 dan pada tahun 1916 diperbaiki oleh Matthew.

Pada tahun 1930, ada perubahan permainan dari indoor ke outdoor oleh H. Ficher dan M.J Ponley. Pada tahun 1968, permainan softball diperkenalkan di Asia, khusunya pada kejuaraan di Manila. Softball pertama kalinya dipertandingkan di Indonesia pada PON VII di Surabaya tahun 1969.

2. Peraturan Permainan sofball

a. Lapangan

Lapangan sofball berbentuk segi empat, panjang tiap sisinya 16,76 m, Ukuran lapangan softball adalah sebagai berikut:
  1. Panjang setiap sisinya 16,76 meter.
  2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 meter.
  3. Tempat pelempar berdiri (pitcher plate, berukuran 60 x 15 meter)
  4. Permainan softball mempunyai tiga tempat hinggap pelari yang disebut base. Base terdiri atas base I, II, dan III, sedang base IV langsung tempat untuk memukul (home base). Setiap base terdiri dari karet atau kanvas yang merupakan bantalan, dengan ukuran masing-masing base 38 x 38 cm, dan tebal 5-12,5 cm, kecuali home base berukuran 42,5 x 21,5 cm, sisi puncaknya berukuran 30 cm.
  5. Perpanjangan garis dalam home base ke base I dan II disebut garis batas/sector, gunakanya untuk menentukan bola itu jatuhnya di dalam atau di luar garis batas.
b. Perlengkapan pemain

  1. Pemain penjaga menggunakan glove (sarung tangan) terbuat daari kulit agak tebal, berukuran 38 x 38 dan beratnya 283 gram, selain itu penjaga belakang menggunakan pelindung muka (face mark) dan pelindung badan (body protektor)
  2. Bola terbuat dari kulit yang di dalamnya terdiri atas campuran gabus dan karet. lingkaran bola 30 cm dan berat bola 190 gram.
  3. Alat pemukul atau stick yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh PB PERBASASI yang panjangnya tidak lebih dari 40 cm.
c. Peraturan permainan softball

  1. Jumlah pemain dalam satu regu terdiri dari 9 orang
  2. Pertandingan dipimpin oleh wasit, disetiap base ditempatkan seorang pembantu wasit (umpire) yang disebut base umpire
  3. Lamanya permainan ditentukan oleh inning, yaitu sebanyak 7 inning. Adapun yang dimaksud satu inning adalah setiap regu bermain sekali giliran memukul dan sekali giliran menjaga.
  4. Untuk menentukan siapa yang menjadi regu penjaga (home team/ HT) dan siapa yang menjadi regu pemukul (visiteing team/VT) harus dilakukan undian (toss) dengan uang logam.
Demikian Share tentang Sejarah, Teknik Dasar, dan Peraturan Permainan Softball yang dapat saya Share mudah-mudahan bermanfaat. Mohon maaf karena keterbatasan waktu, Untuk Peraturan lebih lanjut akan dibahas pada posting berikutnya, jadi silahkan ikuti blog ini agar Rekan Blogger selalu dapat meng-update materi penjasorkes terbaru.

Voli Pantai (Sejarah, Pengetian, Peraturan, Teknik Dasar)

Sejarah Singkat

Berawal dari sebuah kota yang bernaman Santa Monica, yang terletak di wilayah California, permainan bola voli pantai pertama kali dimulai pada tahun 1920-an. Permainan yang merupakan perkembangan dari permainan bola voli ini mulai mengembangkan sayapnya di wilayah Eropa dengan lamban. Penyebarannya ke wilayah- wilayah yang terdapat di benua Eropa mulai terlihat pada sekitar tahun 1930-an, sepuluh tahun setelah pertama kali diciptakan. Perkembangan permainan ini betul-betul berjalan dengan lamban. Hal ini dapat dilihat pada masa kepopulerannya. Permainan bola voli pantai ini baru mulai terkenal pada sekitar tahun 1980-an.


Brazil dan Amerika Serikat adalah dua negara yang selama berpuluh-puluh tahun telah berkecimpung dan mendominasi permainan bola voli pantai pada kelas internasional. Selain Brazil dan Amerika Serikat, belakangan ini Australia juga telah muncul sebagai negara terkuat yang ketiga dalam permainan bola voli ini. Beberapa negara yang lain, yang terletak di Eropa juga telah berusaha untuk terus mengembangkan potensi mereka.

Peraturan Dan Tehnik Bermain

Pada dasarnya, sebagian besar peraturan dan tehnik-tehnik yang terdapat pada permainan bola voli pantai sama dengan permainan bola voli dalam ruangan. Perolehan poin akan didapatkan oleh sebuah tim, jika tim tersebut berhasil menjatuhkan bola di area lawan. Atau, poin juga dapat diperoleh apabila tim lawan melakukan kesalahan atau pelanggaran. Kontak antara pemain dengan bola pun tidak boleh lebih dari 3 kali pukulan, sebelum bola tersebut berhasil melewati net dan meyeberang ke area lawan. Pada 3 pukulan tersebut harus dilakukan oleh pemain yang berbeda secara bergantian. Satu orang pemain tidak boleh melakukan kontak (memukul) bola lebih dari satu kali, sebelum bola tersebut dioper terlebih dahulu ke rekan pemainnya atau ke tim lawan. Perbedaan yang paling signifikan antara permainan bola voli pantai dengan bola voli dalam ruangan terletak pada lokasi dan jumlah pemain pada setiap timnya. Pada permainan bola voli dalam ruangan, lokasi yang digunakan untuk melangsungkan pertandingan berupa lapangan dengan permukaan yang keras. Sedangkan permainan bola voli pantai dimainkan di atas lapangan dengan lapisan pasir yang cukup tinggi. Yang kedua, pemain dalam setiap tim berjumlah 6 orang. Sedangkan pada permainan bola voli pantai, pemain dalam setiap tim hanya berjumlah 2 orang.


Selain dua perbedaan yang telah disebutkan diatas, berikut ini adalah beberapa perbedaan kecil lain yang terdapat dalam permainan bola voli pantai:
  • Lapangan yang digunakan dalam permainan bola voli pantai memiliki ukuran yang lebih sempit jika dibandingkan dengan lapangan bola voli dalam ruangan. Jika pada lapangan bola voli dalam ruangan memiliki ukuran 9 x 9 meter (ukuran setengah lapangan), maka lapangan yang digunakan pada permainan bola voli pantai hanya berukuran 8 x 8 meter.
  • Dalam permainan bola voli pantai tidak terdapat garis 3 meter.
  • Jika seorang pemain bola voli pantai melakukan block, sedangkan block tersebut membentur net hingga terpental dan terjadi kontak dengan blocker tersebut atau dengan pemain pasangannya, maka kontak tersebut akan dihitung sebagai satu pukulan.
  • Dalam permainan bola voli pantai, menyeberang ke area lawan melalui bawah net tidak dianggap sebagai sebuah pelanggaran, selama hal tersebut tidak mengganggu gerakan tim lawan.
  • Dalam permainan bola voli pantai dikenal istilah Open-hand dinks, yaitu mengarahkan atau mengoper bola ke arah area lawan hanya dengan menggunakan ujung jari-jari. Dalam permainan bola voli dalam ruangan, tehnik ini diperbolehkan. Namun, tehnik ini adalah salah satu pelanggaran jika seseorang mempraktekkannya dalam permainan bola voli pantai.
  • Servis pada permainan bola voli pantai dalam satu tim dilakukan secara bergantaian antara pemain yang satu dengan pemain yang lain. Namun, dalam permainan ini tidak diperlukan putaran pemain.
  • Selain tidak terdapat seorang libero, dalam permainan bola voli pantai juga tidak diberlakukan sistem pergantian pemain seperti dalam permainan bola voli dalam ruangan.
  • Biasanya, sebagian besar pemain bola voli pantai akan bermain tanpa menggunakan sepatu (barefoot). Hal ini dapat dilakukan berdasarkan keinginan pemain itu sendiri maupun berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan.
  • Permainan bola voli pantai dimainkan dalam 3 set. Tim pemenang adalah tim yang pertama kali menang dalam 2 set. Pertandingan pada setiap set akan berlangsung hingga 21 poin, pada dua set pertama. Dan pada dua set pertama ini terdapat 2 poin sebagai poin tambahan. Sedangkan pada set yang ketiga, permainan hanya akan berlangsung hingga 15 poin, dengan 2 poin tambahan.
  • Permainan bola voli pantai menggunakan jenis bola dengan ukuran yang lebih besar dan lebih lunak daripada bola yang biasa digunakan dalam permainan bola voli dalam ruangan. Permainan bola voli pantai menggunakan bola dengan tekanan internal yang lebih rendah.

Isyarat Tangan

Penggunaan isyarat tangan adalah salah satu tehnik yang telah menjadi bagian dalam permainan bola voli pantai. Isyarat tangan adalah salah satu tehnik yang vital dan harus dimengerti oleh setiap pemain bola voli pantai. Hal ini karena isyarat tangan adalah salah satu langkah yang selalu digunakan untuk melakukan penyerangan maupun menentukan taktik permainan yang akan digunakan. Pemberian isyarat dengan tangan ini biasanya selalu dilakukan dengan menggunakan kedua tangan, dilakukan oleh rekan pemain yang sedang melakukan servis. Ketika memberikan isyarat tersebut, posisi tangan berada di belakang badan. Hal ini bertujuan agar tim lawan tidak dapat melihat isyarat tersebut. Isyarat tangan, kadang juga digunakan ketika rally sedang berjalan. Namun, hal ini tidak terlalu sering dilakukan.


Berikut ini adalah beberapa jenis isyarat tangan yang biasa digunakan dalam permainan bola voli:
  • Closed Fist
Isyarat dengan menggunakan kepalan tangan ini menyatakan bahwa tidak perlu melakukan block pada sisi lapangan tersebut.
  • One Finger
Maksud dari isyarat ini adalah agar pemain yang berperan sebagai blocker melakukan block terhadap spike dari tim lawan, dengan mengarahkan block tersebut di bawah garis atau ke arah spiker tim lawan.
  • Two Fingers
Isyarat dengan menggunakan dua jari tangan menandakan bahwa blocker harus berusaha melakukan block, dan mengarahkan block tersebut ke sudut lapangan lawan (dengan arah menyilang).
  • Open Hand
Isyarat tangan yang lain, yang biasa digunakan dalam permainan bola voli pantai adalah dengan posisi tangan terbuka. Posisi tangan terbuka ini artinya adalah blocker harus melakukan block sesuai dengan posisi set yang dilakukan oleh pemain dari tim lawan.

Beberapa Hal Lain

  • Perhatikan jenis servis yang dikuasai oleh tim lawan.
  • Jenis servis apa yang sulit dikendalikan oleh tim lawan.
  • Jenis formasi yang digunakan oleh tim lawan.
  • Perhatikan area lawan yang kosong atau dalam posisi lemah pertahanannya.
  • Cari pemain dari tim lawan yang lemah tehnik pertahanannya.
  • Perhatikan formasi block tim lawan, cari formasi block yang lemah.
  • Perhatikan tehnik-tehnik permainan yang digunakan oleh setter.
  • Amati bentuk cover yang digunakan oleh tim lawan.
  • Perhatikan keadaan fisik para pemain dari tim lawan, tinggi badannya, dan kemampuan serta kecepatan lompatnya.
  • Perhatikan kondisi stamina tim lawan.

Beberapa Tips Sebelum Bertanding


  • Memantapkan tehnik-tehnik yang akan digunakan dalam pertandingan, baik tehnik menyerang maupun tehnik bertahan.
  • Berusaha untuk menghilangkan atau meminimalisir kelemahan yang terdapat pada tim ketika melakukan latihan.
  • Persiapkan fisik dengan baik, agar tetap berada dalam kondisi yang prima ketika bertanding.
  • Pulihkan lelah tubuh setelah latihan dengan istirahat yang cukup.
  • Memperkuat rasa percaya diri pada setiap pemain.
  • Memberikan dorongan kepada rekan satu tim yang gugup ketika akan mengikuti pertandingan.
  • Bila perlu, adakan rekreasi satu tim pada tiga hari sebelum pertandingan untuk menghilangkan rasa tegang.
  • Pemain dapat memanfaatkan waktu 3 sampai 5 menit sebelum pertandingan untuk mempelajari kondisi area pertandingan, misalnya:
  • Mempelajari keadaan lapangan dan batas-batasnya.
  • Perhatikan tinggi net yang akan digunakan selama pertandingan.
  • Menyesuaikan strategi permainan.
  • Membangun semangat masing-masing dan tim.
  • Melakukan pemanasan ringan, misalnya dengan melakukan latihan servis, set, dan pass untuk menghilangkan rasa gugup.

Sepak Takraw (Sejarah, Pengetian, Peraturan, Teknik Dasar)

Teknik sepak takraw - pengertian sepak takraw - peraturan sepak takraw - sejarah sepak takraw - takraw download - permainan sepak takraw - teknik dasar sepak takraw - cara bermain sepak takraw. Mengingat permainan sepak takraw aku menjadi salut dengan pemain pemainnya, karena bagiku tak semua orang bisa memainkannya meskipun hanya menendang sebuah bola, akan tetapi ada teknik teknik yang harus kita tahu, seperti teknik kopen bola, smash maupun mengumpan bola.
Teknik sepak takraw - pengertian sepak takraw - peraturan sepak takraw - sejarah sepak takraw - takraw download - permainan sepak takraw - teknik dasar sepak takraw - cara bermain sepak takraw
A.    Sejarah Permainan Sepaktakraw

Sepaktakraw adalah permainan sepak raga yang telah dimodivikasi untuk dijadikan sebuah permianan yang kompetitif. Sepak raga sebagai dasar permainan sepaktakraw adalah olahraga permainan tradisional Indonesia dimainkan oleh 6 – 7 orang secara melingkar.

Pada periode 1945 – 1986 ada kecendrungan pada periode ini sepak raga lebih digairahkan beberapa propinsi di SULSEL dan beberapa daerah di Sumatra tetap terpelihara. Pada tahun 1970 datang rombongan pemain sepakrakraw dari Malaysia dan beberapa bulan kemudian datang dari Singapura memperkenalkan sepak raga jaring.

Pemerintah dalam hal ini Ditjen Olahraga yang dipimpin oleh Mayjen Supardi, mengembangkan sepaktakraw dengan cikal bakal sepak raga. Pada tanggal 16 Maret 1970 didirikan organisasi Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PERSERASI) dengan Ketua Umum Drs. Moh. Yunus Akbar, dan pada tangal 6-8 Oktober diadakan kongres I semacam munas yang dihadiri 24 PEMDA.

Pada periode tahun 1987 salah satu putusan Kongres I 1986 ialah pemilihan pengurus besar yang baru yaitu Ir. H. Marjoeni. Dengan hasil keputusan antara lain adalah dirubahnya sebutan “Sepak raga” menjadi “Sepaktakraw”.

Sejak berkembangnya media cetak dan elektronika, kegiatan olahraga sepaktakraw menjadi suatu perhatian yang serius. Kaum tua mulai mengenang kembali pola sepak raga yang pernah ditekuninya. Di beberapa kabupaten di Propinsi NTB mulai mencoba bermain sekalipun dengan peralatan yang sangat sederhana.

Memperhatikan kenyataan tersebut, Koni Propinsi NTB mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan Penataran Pelatihan pada tanggal 22 April 1983 sampai tangal 2  Mei 1983 dengan peserta 20 orang dari jajaran Kanwil Depdikbud propinsi NTB, yaitu para guru olahraga dan tenaga keolahragaan fungsional.

Penanggung jawab kurikulum penataran tersebut adalah Drs. A Hamidsyah Nur dari Universitas 11 Maret Surakarta, dan sebagai penanggung jawab tekhnis persepak-takrawan baik teori maupun praktiknya adalah Drs. Alwi Cae dari Ujung Pandang (pelatih nasional team sepaktakraw Indonesia).

Penutupan penatara tersebut bertepatan dengan Hardiknas 1983, maka pada upacara tersebut secara simbolis ke 20 tenaga hasil penataran tersebut diserahkan kepada Kepala Kanwil Depdikcut Propinsi NTB guna dibina dan dikembangkan lebih lanjut.

Hasil penataran tersebut merupakan embrio penggerak untuk pembibitan. Selanjutnya dilaksanakan penataran pelatih untuk pulau Lombok bertempat di SKB Selong dan untuk pulau Sumbawa bertempat di SKB Alas dengan jumlah peserta masing-masing 23 orang. Dengan adanya pelatih tersebut ke 7 SKB di NTB dalam kegiatan rutinnya antara lain mencantumkan latihan pembina sepaktakraw guna diterapkan dalam program desa binaan.

Memperhatikan jumlah club baik club putra maupun club wanita serta persaingan yang ketat maka persepaktakrawan NTB mempunyai masa depan yang cukup cerah. Telbih lagi dengan adanya kelas olahraga di SMP di setiap Kabupaten se NTB, dengan sendirinya kurikulum olahraga sepaktakraw segera diterapkan.
B.    Pengertian Sepaktakraw

Sepaktakraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. “Sepak” berarti gerakan menyepak sesuatu dengan kaki, dengan cara mengayunkan kaki di depan atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan “Takraw” berarti bola atau barang bulat yang terbuat dari anyaman rotan (Depdikbud, 1992). Jadi sepaktakraw adalah sepak raga yang telah dimodifikasikan untuk menjadikannya sebagai suatu permainan yang kompetitif. Sedangkan menurut ahli lain mengatakan sepaktakraw adalah menyepak bola dengan samping kaki, sisi kaki bagian dalam atau bagian luar kaki yang terdiri dari tiga orang pemain (Sanafiah, 1992).
C.    Peraturan Permainan Sepaktakraw

1.    Lapangan
  • Lapangan Sepaktakraw seukuran dengan lapangan Badminton yaitu : 13,40 m x 6,10 m
  • Sepaktakraw dapat dimainkan dalam gedung atau diluar gedung (apabila dimainkan didalam gedung maka tinggi loteng minimal 8 m dari lantai).
  • Keempat isi lapangan ditandai dengan cet atau lakban yang lebarnya          4 cm, diukur dari pinggir sebelah luar.
  • Areal bebas minimal 3 m dari garis luar lapangan bebas dari rintangan
  • Centre cirle yaitu garis tengah dengan lebar 2 cm.
  • Quarter circle yaitu garis seperempat lingkaran  dipojok garis tengah radius 90 cm diikur dari garis sebelah dalam.
  • The service circle adalah lingkaran service dengan radius 30 cm berada ditengah lapangan, jarak dari garis belakang 2,45 m dan jarak dari titik tengah garis lingkaran  kegaris tengah (Centre Line) 4,25m, jarak titik tengah lingkaran adalah 3,05m dari kiri dan kanan garis pinggir lapangan.
2.    Ukuran Tiang Net
  • Putra: Tinggi net 1,55m dipinggir dan minimal 1,52 di bagian tengah.
  • Putri: Tinggi net 1,45m dipinggir dan minimal 1,42 di bagian tengah.
  • Kedudukan tiang 30cm diluar garis pinggir
3.    Jaring atau Net
  • Net terbuat dari tali atau benang kuat atau nilon, dimana tiap lubangnya lebar 6 – 8 cm.
  • Lebar net 70 cm dengan panjang 6,10 m.
4.    Bola Takraw
Terbuat dari plastik dimana awalnya adalah terbuat dari rotan, dengan ukuran :
  • Lingkaran 42-44 cm untuk putra dan 43-45 cm untuk putri.
  • Berat adalah 170-180 gr untuk putra dan 150-160 untuk putri.
5.    Pemain-pemain
  • Permainan ini dimainkan oleh 2 (dua) “Regu” masing-masing regu terdiri dari 3 (tiga) orang pemain dan disetiap regu dilengkapi oleh 1 (satu) orang pemain cadangan.
  • 1 (satu) dari tiga pemain diposisi belakang disebut back atau “Tekong” sebagai penyepak mula untuk memulai permainan.
  • Dua orang berada didepan yang berada pada sebelah kiri tekong  disebut “Apit kiri” dan yang berada pada sebelah kanan tekong  disebut “Apit kanan”.
6.    Kesalahan-kesalahan
a.    Kesalahan Pihak Penyepak Bola
  • Apabila sebagai pelambung masih memainkan bola, melemparkan bola pada teman sendiri, memantulkan, melempar dan menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi angka.
  • Apabila mengangkat kaki, menginjak garis, menyentuh atau melewati garis bawah net ketika melakukan lambung bola.
  • Tekong melompat saat melakukan service, kaki tumpuan tidak berada dalam lingkaran atau menginjank garis lingkaran servis.
  • Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya.
  • Bola menyetuh salah seorang pemain sendiri sebelum bola melewati net.
  • Bola jatuh diluar lapangan.
  • Bola tidak melewati net.
b.    Kesalahan Pihak Penerima Service
Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti : (isyarat tangan, menggertak, bersuara keras  atau membuat keributan).
c.    Kesalahan kedua Pihak
  • Ada pemain yang mengambil bola dilapangan lawan.
  • Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah.
  • Ada pemain yang melewati lapangan lawan, walaupun diatas atau dibawah net kecuali pada saat ”The Follow Trugh Ball”
  • Memainkan bola lebih dari tiga kali.
  • Bola mengenai tangan.
  • Menahan atau menjepit bola antara lengan dan badan atau antara dua kaki dengan bola.
  • Bola mengenai loteng atau pembetas lainnya.
7.    Sistem perhitungan angka
  • Apabila penerima servis melakukan ksesalahan otomatis akan memperoleh angka sekaligus melakukan sepak mula lagi bagi penyepak mula.
  • Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada saat posisi angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai batas akhir 25 poin, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 poin.
  • Memberikan kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada akhir  set pertama atau kedua termasuk Tie Break.
  • Apabila masing-masing regu memnangkan satu set, maka pemain akan dilanjutkan dengan set “Tie Break” dengan 15 poin kecuali pada posis 14-14, pemenang akan ditentukan pada selisih dua angka sampai batas akhirnya angka 17.
  • Sistem perhitungan angka menggunakan Relly Poin
  • Pergantian pemain
1.    Setiap “Regu” hanya dapat melakukan 1 (satu) kali pergantian pemain dalam satu pertandingan.
2.    Pergantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati melalui tim menejer atau pelatih yang disetujui oleh official atau petugas pertandingan.
3.    Setiap regu dapat menominasikan maximum dua orang cadangan tetapi hanya bolah melakukan pergantian pemain kali.
4.    Pemain yang mendapat kartu merah dapat diganti dengan ketentuan belum ada pergantian pemain sebelumnya.
8.    Posisi pemain pada saat service
  • Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada dilapangan masing-masing dalam posisi siap bermain.
  • Dalam melakukan sepak mula, salah satu kaki tekong berada dalam garis lingkaran service.
  • Kedua apit kita melakukan servis harus berada pada seperempat lingkaran.
  • Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak didalam lapangan sendiri.
9.    Official (petugas pertandingan)
Sutu pertandingan harus dipimpin technikal sebagai berikut :
  • 2 orang Technical Delegotate
  • 6 orang juri (dewan hakim)
  • 1 orang Official Refree
  • 2 orang wasit (wasit utama dan wasit dua)
  • 6 orang penjaga garis samping dan belakang
10.    Pinalty (hukuman)
Pemain yang menggar peraturan ini akan dikenakan sangsi atau hukuman pernyataan dari wasit apabila :
  • Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada pemain atau penonton juga pada wasit atas keputusan yang diambil.
  • Menghubungi wasit yang bertugas dengan keras mengenai suatu keputusan yang diambil.
  • Meninggakan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yang memimpin pertandingan.
  • Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki atau melemparkannya dengan keras.
  • Berkelakuan tidak sopan selama permainan.
11.    Apabila hal tersebut dilanggar oleh seseorang pemain maka wasit menggunakan kartu sebagai berikut:
1.1.    Kartu Kuning
Sebagai tanda peringatan seorang pemain yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib seperti yang diatas.
1.2.    Kartu Merah
  • Apabila pemain telah menerima kartu kuning pada pertandingan yang sama.
  • Sikap kasar dan tidak sopan seperti memukul, menendang, meludah dan lain-lain.
  • Menggunakan kata-kata kotor atau mencaci maki.
D.    Rangka Dan Tungkai
1.    Rangka
Rangka adalah seluruh tulang-tulang pada manusia yang terbentuk oleh ± 200 b uah tulang yang membentuk tubuh yang disebut  rangka. Jadi rangka merupakan alat gerak pasif pada manusia. Kegunaan rangka pada manusi :
  • Memberikan bentuk pada tubuh
  • Melindungi alat-alat tubuh yang lunak atau vital seperti paru-paru, otak, alat percernaan dan lain-lain.
  • Tempat melekatnya otot-otot dan urat.
  • Untuk mengokohkan tubuh.
2.    Tungkai
Tungkai merupakan tulang-tulang anggota gerak bawah, tulang tungkai terdiri dari beberapa tulang kering yaitu : tulang betis, tulang tempurung lutut, empat belas tulang pergelangan kaki (masing-masing 7 bauah), sepuluh tulang telapak kaki dan dua puluh delapan ruas jari kaki (masing-masing jari 3 ruas kecuali ibu jari kaki 2 ruas).

E.    Ketetapan Sasaran Servis
Ketetapan sasaran berarti benar atau tepat pada yang diuji atau sasaran dan servis adalah suatu teknik penyajian bola pertama untuk mengawali suatu permainan sesudah wasit menyatakan pertandingan sudah dimulai, jadi yang dim aksud dengan ketetapan sasaran servis pada penelitian ini adalah sasaran servis yang dilakukan secara akurat atau benar terhadap sasaran yang telah dibuat untuk pengambilan sample pada siswa putra kelas VIII Putra SLTP 3 Narmada.


F. Gambar Lapangan Sepak Takraw
 
Gambar lapangan Sepaktakraw untuk tes servis
Keterangan :

A.    : Lingkaran untuk melakukan sepak mula (servis) oleh tekong
B.    : Lingkaran untuk apit kanan
C.    : Lingkaran untuk apit kiri
D.    : Kolom nilai ketepatan sasaran servis

Pada gambar di atas adalah proses evaluasi hasil tes siswa karena membutuhkan data yang akurat dan obyektif, dalam proses pembelajaran tes dan pengukuran merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan, tes merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data dari suatu objek yang akan teliti.

Jedi tes adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan atau mengetahui sesuatu yang akan diteliti dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan Suharsimi (1995:51)
Teknik sepak takraw - pengertian sepak takraw - peraturan sepak takraw - sejarah sepak takraw - takraw download - permainan sepak takraw - teknik dasar sepak takraw - cara bermain sepak takraw

Bulu Tangkis (Sejarah, Pengertian, Peraturan, Teknik Dasar)






1 Pengertian Bulutangkis
Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Olahraga bulutangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua sama besar dan di pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua tiang net yang ditanam di pinggir lapangan
Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan shuttlecock yang di pukul melewati sebuah net.permainan ini berlaku untuk siapa saja pertandingan bentuk tunggal ( single ), juga dengan ganda ( double ), dan dengan ganda campuran ( mixed double ). Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau service, yaitu memukul bola dari petak service kanan ke petak servis kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh :
a. Seorang pria melawan seorang pria (tunggal pria atau men’s single)
b. Seorangwanita melawan seorang wanita(tunggal wanita atau women’s single)
c. Sepasang pria melawan spesang pria (ganda pria atau men’s double)
d. Sepasang wanita melawan melawan wanita (ganda putrid atau women’sdouble)
e. Sepasang pria dan wanita melawan sepasang pria dan wanita (ganda campuran atau mixed doubles)
Tiap partai terdiri dari maksimal tiga set ( the best of three games ), yang di sebut set kesatu, kedua, dan ketiga.
Jika permainan menang dua set berturut-turut disebut menang dengan langsung ( straight-set ). Sedangkan jika menang dengan satu lawan satu, disebut dengan menang set panjang ( rubber-set ).
Tiap set terdiri dari 15 angka, kecuali untuk tunggal wanita hana 11 angka,jika pemain atau pasangan pemain yang telah mancapai angka-angka tersebut itu memenangkan set tersebut.
2 Bentuk Permainan
Bulutangkis adalah bentuk permainan yang dilakukan oleh dua orang (dalam permainan tunggal) atau empat orang (dalam permainan ganda). Menggunakan rangkaian bulu yang ditata dalam sepotong gabus sebagai bolanya, dan raket sebagai alat pemukulnya, di atas sebidang lapangan. Inti permainannya adalah memasukkan bola di bidang lapangan lawan yang dibatasi oleh jaring (net) setinggi 1,55 m dari permukaan lantai, dengan memukulkan raketnya, atas dasar peraturan tertentu. Partai Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulutangkis.
Mereka adalah:
1. Tunggal putra
2. Tunggal putri
3. Ganda putra
4. Ganda putri
5. Ganda campuran
Tunggal putra, ganda putra, ganda putri dan campuran biasanya memakai sistem pemenang dua set (dari tiga) yang masing-masing diraih dengan mencapai 21 poin. Tunggal putri biasanya memakai sistem pemenang dua set (dari tiga) yang masing-masing diraih dengan mencapai 21 poin.
3 Sejarah Bulutangkis
Olah raga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi permainan ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak disebut dengan Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat (Battledores). Ini cukup populer di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk permainan ini.
Penduduk Britania membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, pada masa itu permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul “Badminton Battledore – a new game” (“Battledore Bulutangkis – sebuah permainan baru”). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936.
Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu. Perkembangan Bulutangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini. Beberapa orang Belanda membawa jenis cabang olahraga ini, serta pelajar-pelajar Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri, dengan cepat menjadikan cabang olahraga ini digemari masyarakat.
Pada sekitar tahun 40 – an, cabang ini telah merasuk di setiap pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru menemukan bentuk organisasinya setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo 1948. Tepatnya tanggal 5 Mei 1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru terbentuk disingkat PBSI di kota Bandung. Kegiatan yang semarak, pertandingan kompetisi yang teratur, dalam waktu tujuh tahun telah membuahkan hasil yang positif yakni keberhasilan merebut Thomas Cup, lambang supremasi dunia Bulutangkis. Hampir tidak masuk akal menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yang baru saja hancur karena perang kemerdekaan, ternyata mampu meraih prestasi gemilang di dunia internasional.
Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti prestasi, tetapi juga memberikan pengaruh yang mantap. Keberhasilan itu sekaligus menarik perhatian pemerintah masyarakat, sehingga sejak tahun 1958 itu, PBSI tidak lagi bekerja seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup, sejak saat itu para pemain Indonesia mampu menunjukkan prestasinya di pelbagai turnamen internasional, seperti All England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya.
Oleh karena perkembangannya sudah cukup luas, maka perlu didirikan organisasi yang akan mengatur kegiatan bulutangkis. Organisasi tersebut diberi nama “Internasional Badminton Federation” (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di Indonesia sendiri dibentuk organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953 Indonesia menjadi anggota IBF.
Dengan demikian Indonesia berhak untuk mengikuti perandingan-pertandingan Internasional.
Adapun pertnadingan-pertandingan Internasional yang penting diantaranya :
a. Kejuaraan All England,
b. Kejuaraan dunia yang resmi (world Badminton Championship),
c. Kejuaraan Asia (Asia badminton Championship),
d. Kejuaraan bulu tangkis di dalam Asian games, SEA Games, Commonwealth Games dan sebagainya (beregu dan perorangan),
e. Kejuaraan dunia beregu terdiri :
– untuk golongan pria disebut Thomas Cup Championship,
– untuk golongan wanita disebut Uber Cup Championship.
4 Cara Bermain
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi pada kedua sisi jaring di atas wilayah persegi panjang yang ditandai di lantai. Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah cock menggunakan raket, melompati jaring ke wilayah di seputar batasan/aras tertanda sebelum pemain atau pasangan lawan bisa memukulnya balik. Untuk setiap kali ini berhasil dilakukan oleh regu yang menyervis, pemain atau pasangan penyervis mencetak skor satu poin. Setelah memenangi satu poin, pemain yang sama menyervis kembali, dan terus menyervis sepanjang mereka terus mencetak poin. Apabila regu yang tak menyervis memenangkan reli ini, tiada poin dicetak oleh mereka tetapi ada pergantian penyervis. Dalam permainan ganda, seorang penyervis memulai permainan, dan setelah kalah sebuah reli, servis berpindah ke regu lawan. Dari waktu itu ke depannya, kedua pemain pada seregu bergantian menyervis sebelum servis kembali berpindah kepada lawan mereka. Pemain di sisi servis tangan kanan selalu memulai servis. Wilayah servis Tiap-tiap pemain menetapkan di antara dua wilayah servis. Ada wilayah servis untuk tunggal, yakni berlebar 5,18 meter dan panjangnya 13,40 meter. Areal servis untuk ganda berukuran 6,10 meter pada lebarnya dan 11,88 meter panjangnya. Wilayah servis dibagi dua belahan. Di tengah-tengah lapangan berdiri jaring/net, yakni 1,55 meter tingginya. Garis-garis servis pendek berentang 1,98 meter dari jaring. Kotak servis kiri dan kotak servis kanan dipisahkan oleh garis di tengahnya.
5 Partai dalam Bulutangkis
Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu:
1. Tunggal putra
2. Tunggal putri
3. Ganda putra
4. Ganda putri
5. Ganda campuran
Area Permainan
A. Partai Ganda
Permainan ganda memllikl tuntutan yang agak berbeda dengan tunggal. Seorang pemain yang footwork-nya kurang baik tetapi memiliki kecepatan dan reflek pukulan serta power yang besar, bisa menjadi pemain ganda yang baik.
Walaupun penguasaan pukulan dasarnya sama dengan tunggal, tetapi seorang pemain tunggal yang baik belum tentu bisa menjadi pemain ganda yang baik. Karena permainan ganda memiliki jenis pukulan yang khusus. Pukulan cepat seperti drive, smash, return smash, serve, dan wiping (menyapu) adalah jenis pukulan yang wajlb dan harus dikuasi dengan trampll.
Dalam permainan ganda ada filosofi yang berbunyi “Siapa yang bisa menyerang lebih dahulu dia akan menang”. Filosofi Ini rata-rata dipegang oleh setiap pemain ganda. Ini terlihat dalam karakter permainan ganda sekarang ini yang menganggap bahwa pertahanan yang baik adalah dengan menyerang.
Selain itu ganda adalah permainan yang mengandalkan kerja sama. Pukulan harus dirancang, kemudian mematikan lawan dengan pukulan hasil kerja sama.
Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin:
Sistem pindah bola
• Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai “orang pertama”. Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
• Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi “orang pertama” saat melakukan servis.
• Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
• Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan, bukan oleh “orang pertama”.
Sistem reli poin
• Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
• Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh pasangan tersebut.
• Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.
B. Partai Tunggal
Pada permainan tunggal, bisa dikatakan berada di atas angin apabila selalu bisa:
1. Melakukan pukulan dengan posisi selalu berada di belakang bola.
2. Sudah berada di tengah lapangan sebelum lawan memukul bola.
3. Sebaliknya berusaha untuk cepat berada pada posisi memukul sebelum lawan kembali ke tengah. Dalam posisi ini artinya siap melakukan serangan yang mematikan.
Untuk bisa melakukan ketiga hal di atas, Pemain harus memillki footwork yang teratur dan cepat. Dan gerakan-gerakan yang cepat itu bisa berlangsung untuk jangka waktu lama maka diperlukan stamina yang memadai. Karenanya, footwork yang cepat, teratur, dan stamina yang kuat menjadi faktor yang dominan diperlukan seorang pemain tunggal.
6 Lapangan dan Jaring
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih.
7 Teknik Dasar
Apabila bercita-cita ingin menjadi pemain bulutangkis elite atau berprestasi, maka harus menguasai bermacam-macam dasar bermain bulutangakis dengan benar. Oleh karena itu, hanya dengan modal berlatih tekun, disiplin, terarah dibawah bimbingan pelatih yang berkualifikasi baik, dapat menguasai berbagai teknik dasar bermain bulutangkis secara benar pula.
Namun, agar bisa bermain bulutangkis, seorang pemain harus bisa memukul kok, baik dari atas maupun dari bawah. Jenis-jenis pukulan yang harus dikuasai adalah servis, lob, dropshot, smes, netting, underhand, dan drive. Kesemua jenis pukulan tersebut harus dilakukan dengan menggunakan grip dan footwork yang benar. Buku ini mengajarkan dasar-dasar petunjuk praktis jenis pukulan di atas
Teknik Dasar Bulutangkis yaitu :
1. Pegangan Raket (grip)
Bulutangkis dikenal sebagai olahraga yang banyak menggunakan pergelangan tangan. Karena itu, benar tidaknya cara memegang raket akan sangat menentukan kualitas pukulan seseorang.
Salah satu teknik dasar bulutangkis yang sangat penting dikuasai secara benar oleh setiap calon pebulutangkis adalah pegangan raket. Menguasai cara dan teknik pegangan raket yang betul, merupakan modal penting untuk dapat bermain bulutangkis dengan baik pula. Oleh karena itu, apabila teknik pegangan raket salah dari sejak awal, sulit sekali meningkatkan kualitas permainan. Pegangan raket yang benar adalah dasar untuk mengembangkan dan meningkatkan semua jenis pukulan dalam permainan bulutangkis.
Cara pegangan raket yang benar adalah raket harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus tetap bertenaga pada saat memukul kok. Hindari memegang raket dengan cara menggunakan telapak tangan (seperti memegang golok).
Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu:
A. Pegangan forehand (pegangan dasar)
Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman.
1. Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti “jabat tangan”. Bentuk “V” tangan diletakkan pada bagian gagang raket.
2. Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah.
3. Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk.
B. Pegangan backhand
Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari pegangan forehand. Untuk backhand griop, geser “V” tangan ke arah dalam. Letaknya di samping dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.
C. Pegangan pukul kasur/Amerika
Cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan secara mendatar di atas lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga bagian tangan antar ibu jari dan jaritelunjuk menempel pada bagian permukaan yang lebar.
Teknik Pukulan Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulitangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapanagn lawan. Terdapat macam-macam teknik dasar pukulan dalam permainan bulutangkis, yaitu:
1) Pukulan Servis
Pukulan servis merupakan pukulan degan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu: a. Pukulan servis pendek
b. Pukulan servis panjang
c. Pukulan servis mendatar d. Pukulan servis cambuk
2) Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Overhead lob, yaiutu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang. b. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke belakang.
Jenis Pegangan Raket
Pada dasarnya, dikenal beberapa cara pegangan raket. Namun, hanya dua bentuk pegangan yang sering digunakan dalam praktek, yaitu cara memegang raket forehand dan backhand. Semua jenis pukulan dalam bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis pegangan ini.
Dua macam cara memegang raket di atas, pada kenyataannya digunakan secara bergantian sesuai situasi dan kondisi permainan. Untuk tahap awal para pemula biasanya diajarkan cara memegang forehand terlebih dahulu, kemudian baru backhand.
Pada akhirnya untuk pemain yang sudah terampil akan terlihat pegangan raketnya hanya satu grip. Ini terjadi karena pergeseran pegangan tangan dari forehand ke backhand dan sebaliknya hanya sedikit dan terjadi secara otomatis.
Pegangan raket yang benar, dan memanfaatkan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok, dapat meningkatkan mutu pukulan dan mempercepat laju jalannya kok. ini berarti, telah menggunakan tenaga secara lebih efisien namun efektif. ltulah sebabnya, sejak dini peserta latih harus membiasakan memukul kok dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan (tenaga pecut).
Cara Latihan :
Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan benar.
1. Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes, dan tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga.
2. Lakukan gerakan raket ke axah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan.
3. Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah.
4. Memukul bola (kok) ke tembok.
5. Bouncing ball.
Kesalahan Yang Terjadi
a. Memegang raket dengan menggenggam, jari-jari rapat dan sejajar.
b. Posisi “V” tangan berada pada bagian grip raket yang lebar.
2. Footwork
Footwork merupakan dasar untuk bisa menghasilkan pukulan berkualitas, yaitu apabila dilakukan dalam posisi baik. Untuk bisa memukul dengan posisi balk, seorang atlet harus memiliki kecepatan gerak. Kecepatan gerak kaki tidak bisa dicapai kalau footwork-nya tidak teratur.
3. Sikap dan Posisi
Sikap dan Posisi Berdiri di Lapangan
Sikap dan posisi berdiri di lapangan harus sedemikian rupa, sehingga dengan sikap yang baik dan sempurna itu, dapat secara cepat bergerak ke segala penjuru lapangan permainan.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan:
1. Harus berdiri sedemikian rupa, sehingga berat badan tetap berada pada kedua kaki dan tetap menjaga keseimbangan tubuh.
2. Tekuk kedua lutut, berdiri pada ujung kaki, sehingga posisi pinggang tetap tegak dan rileks. Kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi kaki sejajar atau salah satu kaki diletakkan di depan kaki lainnya.
3. Kedua lengan dengan siku bengkok pada posisi di samping badan, sehingga lengan bagian atas yang memegang raket tetap bebas bergerak.
4. Raket harus dipegang sedemikian rupa, sehingga kepala (daunnya) raket berada lebih tinggi dari kepala.
5. Senantiasa waspada dan perhatikan jalannya kok selama permainan berlangsung.
Sikap dan Tahap Kerja Langkah Kaki
Sikap dan langkah kaki yang benar dalam permainan bulutangkis, sangat penting dikuasai secara benar oleh setiap pemain. Ini sebagai syarat untuk meningkatkan kualitas ketrampilan memukul kok.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan:
1. Senantiasa berdiri dengan sikap dan posisi yang tepat di atas Iapangan.
2. Lakukan gerak Iangkah ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri pada saat memukul kok, sambil tetap memperhatikan keseimbangan tubuh.
3. Gerak Iangkah sambil meluncur cepat, sangat efektif sebagai upaya untuk memukul kok.
4. Hindari berdiri dengan telapak kaki di lantai (bertapak) pada saat menunggu datangnya kok, atau pada saat bergerak untuk memukul kok.
4. Hitting Position
Posisi memukul bola atau kerap disebut preparation. Waktu sekian detik yang ada pada masa persiapan ini juga dipakai untuk menentukan pukulan apa yang akan dilakukan. Karena itu posisi persiapan ini sangat penting dilakukan dengan balk dalam upaya menghasilkan pukulan berkualitas.
Hal yang perlu diperhatikan:
a. Overhead (atas) untuk right handed
– Posisi badan menyamping dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kid. Pada saat memukul bola harus terjadi perpindahan beban berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
– Posisi badan harus selalu berada di belakang bola yang akan dipukul.
b.Untuk pukulan underhand(bawah)/net
– Posisi memukul adalah kaki kanan selalu berada di depan dan kaki kid di belakang.
– Lutut kaki kanan dibengkokkan, sehingga paha bagian bawah agak turun. Kerendahannya sesuai dengan ketinggian bola yang akan dipukul. Sedangkan saat bola dipukul posisi kaki kid harus tetap berada di belakang dan hanya bergeser ke depan sedikit.
c. Untuk footwork maju-mundur
Cara Latihan
1. Dari tengah ke depan; sebagai langkah dasar hanya dua langkah dimulai dengan kaki kiri kemudian kanan.
2. Dari tengah ke belakang.
3. Dari depan ke belakang dan sebaliknya.
Kesalahan yang Terjadi
1. Pada ready position, tumpuan kaki tidak berada di bagian depan atas kaki. Akibatnya reaksi menjadi lambat.
2. Posisi lutut lurus, tidak bengkok.
3. Pada posisi memukul kaki dan badan sejajar dengan net. Akibatnya pukulan tidak kuat.
4. Pada posisi underhand, kaki kiri berada di depan, keseimbangan kaki tidak ada dan sulit mengarahakan bola dengan tepat.
5. Lutut/paha tidak turun, jangkauan kurang, lambat kembali ke bagian tengah lapangan.
5. Service (Service)
Area Service
Dalam aturan permainan bulutangkis, servis merupakan modal awal untuk bisa memenangkan pertandingan. Dengan kata lain, seorang pemain tidak bisa mendapatkan angka apabila tidak bisa melakukan servis dengan baik.
Namun, banyak pelatih, juga pemain tidak memberikan perhatian khusus untuk melatih dan menguasai teknik dasar ini. Oleh karena itu, sikap tersebut merupakan kekeliruan besar. Kita mengetahui bahwa angka/poin dalam permainan bulutangkis tidak akan tercipta, apabila pemain tidak mahir melakukan servis dengan benar.
Dalam permainan bulutangkis, ada tiga jenis servis, yaitu servis pendek, servis tinggi, dan flick atau servis setengah tinggi. Namun, biasanya servis digabungkan ke dalam jenis atau bentuk yaitu servis forehand dan backhand. Masing-masing jenis ini bervariasi pelaksanaanya sesuai dengan situasi permainan di lapangan.
Servis Forehand
a. Servis Forehand Pendek
– Tujuan servis pendek ini untuk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan. Selain itu lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan.
– Variasi arah dan sasaran servis pendek ini dapat dilatih secara serius dan sistematis.
– Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek.
– Pada saat perkenaan dengan kepala (daun) raket dan kok, siku dalam keadaan bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan tangan, dan perhatikan peralihan titik berat badan Anda.
– Cara latihannya adalah menggunakan sejumlah kok dan dilakukan secara berulang-ulang.
b. Servis Forehand Tinggi
– Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal.
– Kok harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar kok melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan.
– Saat memukul kok, kedua kaki terbuka selebar pinggul dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai.
– Perhatikan gerakan ayunan raket. Ke belakang, ke depan dan setelah melakukan pukulan, harus dilakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan yang harus be langsung kontinu dan harmonis.
– Biasakan selalu berkonsentrasi sebelum memukul kok.
– Hanya dengan berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal lelah, dapat mengusai teknik servis forehand tinggi dengan sebalik-baiknya.
Servis Backhand
Jenis servis ini pada umumnya, arah dan jatuhnya kok sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan. Dan kok sedapat mungkin melayang retatif dekat di atas jaring (net).
Oleh karena itu, jenis servis ini kerap digunakan oleh pemain ganda.
1. Sikap berdiri adalah kaki kanan di depan kaki kiri, dengan ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengkokkan, sehingga dengan sikap seperti ini, titik berat badan berada di antara kedua kaki. Jangan lupa, sikap badan tetap rileks dan penuh konsentrasi.
2. Ayunan raket relatif pendek, sehingga kok hanya didorong dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki depan, dengan irama gerak kontinu dan harmonis. Hindari menggunakan tenaga pergelangan tangan yang berlebihan, karena akan mempengaruhi arah dan akurasi pukulan.
3. Sebelum melakukan servis, perhatikan posisi dan sikap berdiri lawan, sehingga dapat mengarahkan kok ke sasaran yang tepat dan sesuai perkiraan.
4. Biasakan berlatih dengan jumlah kok yang banyak dan berulang-ulang tanpa mengenal rasa bosan, sampai dapat menguasai gerakan dan ketrampilan servis ini dengan utuh dan baik/sempurna.
Selain itu, perlu diperhatikan adanya peraturan servis. Berikut aturan bagaimana melakukan servis yang salah dan benar.
Servis yang Salah :
1. Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar dengan grip raket.
2. Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
3. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
4. Kaki kiri melakukan langkah.
5. Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
6. Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
7. Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.
Servis yang Benar :
1. Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket.
2. Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
3. Kaki kiri statis.
4. Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
5. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
6. Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.
6. Pengembalian Service
Teknik pengembalian servis, sangat penting dikuasai dengan benar oleh setiap pemain bulutangkis. Arahkan kok ke daerah sisi kanan dan kiri lapangan lawan atau ke sudut depan atau belakang lapangan lawan. Prinsipnya, dengan penempatan kok yang tepat, lawan akan bergerak untuk memukul kok itu, sehingga is terpaksa meninggalkan posisi strategisnya di titik tengah lapangannya.
1. Dalam permainan tunggal, sebaiknya servis lob lawan dikembalikan dengan teknik pukulan keras dan tinggi ke salah satu sudut bagian belakang lapangan lawan, atau dengan teknik “pukulan pendek” (drop pendek) ke sudut depan lapangan lawan.
2. Hindari melakukan “smes keras”, tatkala berdiri pada posisi di bagian belakang lapangan sendiri. Oleh karena, posisi pada saat itu kurang menguntungkan, apabila smes dapat dikembalikan dengan penempatan yang akurat atau terarah oleh pemain lawan.
3. Dalam permainan ganda, seharusnya kok dipukul terarah cepat, dan arah pukulan senantiasa menukik jatuh ke lapangan lawan atau ke bagian tubuh lawan.
7. Underhand (Pukulan dari Bawah)
Jenis pukulan ini dominant digunakan dalam permainan bulutangkis. Seperti halnya teknik dasar “pukulan dari atas kepala”, untuk menguasai teknik dasar ini, pertama-tama, harus trampil berlari sambil melakukan langkah lebar, dengan kaki kanan berada di depan kaki kiri untuk menjangkau jatuhnya kok.
Sikap menjangkau ini, hendaknya siku dalam keadaan bengkok dan pertahankan sikap tubuh tetap tegak, sehingga lutut kanan dalam keadaan tertekuk.
Pada saat memukul kok, gunakan tenaga kekuatan siku dan pergelangan tangan, hingga gerakan lanjut dari pukulan ini berakhir di atas bahu kiri. Perhatikan, agar telapak kaki kanan tetap kontak dengan lantai sambil menjangkau kok. Jangan sampai gerak langkah terhambat karena kaki kiri tertahan gerakannya.
Fungsi pukulan dasar ini antara lain:
– Untuk mengembalikan pukulan pendek atau permainan net lawan.
– Sebagai cara bertahan akibat pukulan serang lawan. Dalam situasi tertekan dalam permainan, harus melakukan pukulan penyelamatan dengan cara mengangkat kok tinggi ke daerah belakang lapangan lawan.
– Pukulan dasar ini dapat dilakukan dengan teknik pukulan forehand dan backhand.
Cara berlatih yang efektif untuk menguasai teknik dasar ini, adalah menciptakan suasana berlatih bersama tim dengan memukul kok yang diarahkan relatif jauh dari jangkauan. Berlatihlah dengan tekun dan selalu mengevaluasi sendiri kesalahan yang dilakukan, agar tidak diulangi lagi.
Ada dua jenis pukulan underhand:
1. Clear Underhand, pukulan atau dorongan yang diarah kan tinggi ke belakang.
2. Flick Underhand, pukulan atau dorongan mendatar ke arah belakang.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pegangan raket forehand untuk underhand forehand, dan pegangan backhand untuk underhand backhand.
2. Pergelangan tangan agak bengkok ke belakang, siku juga agak bengkok.
3. Sambil melangkahkan kaki kanan ke depan, ayunkan raket ke belakang lalu pukul bola dan pada saat perkenaan bola, posisi tangan lurus.
4. Bola dipukul kira-kira dekat kaki kanan bagian luar.
5. Posisi akhir raket sesuai arah bola.
Cara Latihan
Untuk tahap pemula, umpan dengan lemparkan banyak bola. Untuk koordinasi pukul bola sambil melangkah kaki kanan.
8. Overhead Clear/Lob
Pusatkan perhatian lebih untuk menguasai pukulan overhead lob ini, karena teknik pukulan lob ini banyak kesamaannya dengan teknik smes dan dropshort. Pukulan overhead lob adalah bola yang dipukul dari atas kepala, posisinya biasanya dari belakang lapangan dan diarahkan keatas pada bagian belakang lapangan.
Ada dua jenis overhead lob :
1. Deep lob/Clear, bolanya tinggi ke belakang.
2. Attacking lob/Clear, bolanya tidak terlalu tinggi.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pergunakan pegangan forehand, pegang raket dan posisinya di samping bahu.
2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri dan pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
3. Posisi badan harus diupayakan selalu bera di belakang bola.
4. Bola dipukul seperti gerakan melempar.
5. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus. Posisi akhir raket mengikuti arah bola, Ialu dilepas, sedang raket jatuh di depan badan.
6. Lecutkan pergelangan (raket) saat kena bola.
Cara Latihan
1. Untuk para pemula yang baru belajar, sebaiknya pertama-tama latihan dengan cara mengumpan mereka dengan lemparan bola. Tujuannya supaya timing memukul bisa diperoleh. Untuk mempermudah, bisa digunakan hitungan (1. Posisi siap; 2. Ayunkan; 3. Pukul).
2. Untuk alat bantu guna membiasakan gerakan dan memperoleh timing memukul yang pas, gunakan gantungan kok yang bisa diatur ketinggiannya.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Posisi preparation sama dengan overhead biasa.
2. Karena, biasanya bola berada jauh di belakang kepala kita, untuk menjangkaunya, pertama badan diputar yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang, lalu lompatkan kaki kanan sambil badan dan raket diputar untuk menjangkau kok yang berada di belakang kepala, sehingga terjadi perpindahan berat badan.
3. Setelah memukul, kaki kiri mendarat lebih dulu, di bagian depan kaki (agak berjingkat), badan harus condong ke depan.
9. Round The Head Clear/Lob/Drop/Smash
Adalah bola overhead (di atas) yang dipukul di bagian belakang kepala (samping telinga sebelah kih). Dibanding dengan overhead yang biasa, pukulan di belakang kepala ini relatif lebih sulit. Karena untuk bisa melakukan pukulan (teknik) ini diperlukan ekstra kekuatan kaki, kelenturan, footwork yang balk, dan koordinasi. Biasanya pukulan ini dilakukan secara terpaksa karena untuk melakukannya harus dengan pukulan backhand.
10. Smash
Yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Karena itu tujuan utamanya untuk mematikan lawan. Pukulan smes adalah bentuk pukulan keras yang sering digunakan dalam permainan bulutangkis. Karakteristik pukulan ini adalah; keras, laju jalannya kok cepat menuju Iantai Iapangan, sehingga pukulan ini membutuhkan aspek kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, dan fleksibilitas pergelangan tangan serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis.
Dalam praktek permainan, pukulan smes dapat dilakukan dalam sikap diam/berdiri atau sambil loncat (King Smash).Oleh karena itu pukulan smes dapat berbentuk:
– Pukulan smes penuh – Pukulan smes potong – Pukulan sines backhand – Pukulan smes melingkar atas kepala
Teknik pukulan smes tersebut secara bertahap setiap pemain harus menguasainya dengan sempurna. Manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan kualitas permainan.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Biasakan bergerak cepat untuk mengambil posisi pukul yang tepat.
2. Perhatikan pegangan raket.
3. Sikap badan harus tetap lentur, kedua lutut dibengkokkan dan tetap berkonsentrasi pada kok.
4. Perkenaan raket dan kok di atas kepala dengan cara meluruskan lengan untuk menjangkau kok itu setinggi mungkin dan pergunakan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok.
5. Akhiri rangkaian gerakan pukul itu dengan gerak Ian-jut ayunan raket yang sempurna ke depan badan.
11. Dropshot (Pukulan Potong)
Adalah pukulan yang dilakukan seperti smes. Perbedaannya pada posisi raket saat perkenaan dengan kok. Bola dipukul dengan dorongan dan sentuhan yang halus. Dropshot (pukulan potong) yang balk adalah apabila jatuhnya bola dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda.
Karakteristik pukulan potong ini adalah, kok sentiasa jatuh dekat jaring di daerah lapangan lawan. Oleh karena itu harus mampu melakukan pukulan yang sempurna dengan berbagai sikap dan posisi badan dari sudut-sudut lapangan permainan. Faktor pegangan raket, gerak kaki yang cepat, posisi badan dan proses perpindahan berat badan yang harmonis pada saat memukul merupakan faktor penentu keberhasilan pukulan ini.
Sikap persiapan awal dan gerak memukul tidak berbeda dengan pukulan smes. Dalam pelaksanaan pukulan potong ini, adalah menempatkan kok pada sudut-sudut lapangan lawan sedekat mungkin jaring/net, dengan variasi gerak tipu badan dan raket sebelum perkenaan raket dan kok, yang menyebabkan lawan terlambat mengatisipasi dan bereaksi atas datangnya kok secara mendadak.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pergunakan pegangan forehand. Pegang raket dan posisinya di samping bahu.
2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net, posisi kaki kanan berada dibelakang kaki kiri. Pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.
3. Posisi badan harus selalu diupayakan berada di belakang bola.
4. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus, menjangkau bola dan dorong dengan sentuhan halus.
5. Untuk arah forehand lawan, pukul bagian Iengkungan bola sebelah kanan dan lengkung kiri bola untuk tujuan backhand.
6. Posisi akhir raket mengikuti arah bola.Biasakan bergerak cepat mengambil posisi pukul yang tepat di belakang kok.
7. Perhatikan gerak langkah dan keseimbangan badan pada saat dan setelah memukul kok.
8. Kok harus dipukul dengan sikap lengan lurus dan hanya menggunakan tenaga kecil.
9. Pukulan potong ini mengandung aspek kehalusan gerak dan gerak tipu.
12. Netting
Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net.
Karakteristik teknik dasar ini adalah kok senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket dan kok saat perkenaan, serta daya konsentrasi adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pukulan ini.
Pegang raket dengan jari-jari tangan (ruas jari tangan), pergelangan tangan tetap rileks, posisi kepala (daun) raket sejajar dengan Iantai pada saat perkenaan raket dan kok yang harus diperhatikan selama proses pukulan jaring berlangsung. Di samping itu sikap dan posisi kaki tumpu harus tetap kokoh menapak di Iantai, dengan lutut kanan dibengkokkan, sehingga tidak terjadi gerakan tambahan yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk backhand samping net.
2. Siku agak bengkok dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang.
3. Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada posisi setinggi mungkin.
4. Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dan pergelangan tangan. Pukul bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah bola. Akhir kepala raket menghadap atau sejajar dengan langit-langit.
Cara Latihan
1. Berdiri kira-kira dua langkah dari jaring sambil memegang raket.
2. Penyaji melemparkan kok berturut-turut ke daerah jaring dan Anda berusaha memukul kok itu.
3. Lakukan latihan ini di sisi kanan dan kiri secara bergantian.
4. Tingkatkan faktor intensitas dan kesulitan latihan dengan cara sambil bergerak.
5. Arah dan sasaran pukulan dapat berbentuk lurus, silang atau dengan cara mendorong kok itu ke berbagai arah.
13. Return Smash
Adalah pukulan yang lebih identik dengan pola pertahanan. Namun demikian pengembalian smash yang baik bisa menjadi serangan balik.
Jenis-jenis pengembalian smash:
1. Pengembalian pendek, yaitu pengembalian dimana bolanya jatuh dekat net. Banyak terjadi pada permainan tunggal. Tujuannya untuk memaksa lawan berlari jauh.
2. Pengembalian drive (mendatar),lebih banyak dilakukan pada permainan ganda. Tujuannya untuk tidak memberi kesempatan lawan melakukan serangan.
3. Pengembalian panjang, yaitu pengembalian bola ke arah belakang lagi. Pukulan ini blasanya hanya bisa dilakukan oleh pemain yang sudah trampil dan mempunyai pergelangan tangan kuat.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Posisi siap (stand), lihat keterangan dibagian footwork.
2. Untuk pengembalian dari forehand, apabila dekat biosa dilakukan dengan satu langkah kaki kanan, tatapi apabila jauh, mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kiri.
3. Untuk pengembalian backhand, apabila dekat bisa dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kiri. Tetapi , aapbila jauh mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kanan.
14. Backhand Overhead
Pukulan ini bisa dlkategorikan paling sulit, terutama bagi pemain pemula. Karena secara biomekanik teknik pukulan ini selain menuntut koordinasi anggota badan yang sempurna, juga penguasaan grip dan timing yang tepat.
Tanpa ketiga hal tersebut, tenaga besar sekalipun tidak bisa menghasilkan kualitas pukulan yang baik.
Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Lakukan posisi slap dengan posisi raket di tangan.
2. Putar badan, dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang kiri. Lutut dan siku kanan agak bengkok.
3. Rangkaian memukul mulai dari mengayunkan raket (siku ke dekat ketiak) dorong dengan pinggang dan siku menjadi lurus. Gerakan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan.
4. Cara kedua, rangkaian pukulan di atas (No.3) bisa dilakukan sambil melangkahkan kaki kanan, lalu ayun raket. Kaki kanan sudah mendarat pada saat bola dipukul.
Cara Latihan
Latih dahulu gerakan tanpa bola . Untuk mempermudah bisa digunakan alat bantu, yaitu gantuingan kok setinggi timing seorang atlit
15. Drive
Adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam permaianan ganda. Tujuannya untuk menghindari lawan menyerang atau sebaliknya memaksa lawan mengangkat bola dan berada pada posisi bertahan. Pukulan ini menuntut ketrampilan grip, reflek yang sepat dan kekuatan pergelangan tangan. Pukulan ini akan diajarkan lebih jauh pada tahap selanjutnya.
Sebagai Dasar Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Pegangan raket dengan satu grip/cepat berpindah.
2. Selain kekuatan bahu, gunakan “lecutan” pergelangan pada saat bola dipukul.
Cara Latihan
1. Gunakan raket yang lebih berat atau botol berisi pasir untuk melatih kekuatan pergelangan tangan.
2. Latih reflek pukulan drive kiri/kanan ke tembok.
16. Variasi Stroke/Taktik Permainan
Setelah seorang atlit berhasil menguasai cara memegang raket, menguasai footwork, dan seluruh tekni dasar (basic stroke) dengan baik, maka selanjutnya dapat membuat variasi pukulan. Dengan kata lain, pada satu jenis posisi yang baik dapat melakukan beberapa pilihan pukulan. Misalnya pukulan overhead, selain lob dengan sedikit mengubah grip dan arah raket/putaran raket, bisa melakukan pada posisi underhand yang baik, selain melalukan netting bisa juga melakukan flick.
Penguasaan pukulan dasar dan variasi akan terasa sekali manfaatnya pada saat mulai bermain dalam game (hitungan). Berpikirlah menggunakan taktik apa agar bisa mematikan lawan dan memenangkan pertandingan. Berikit adalah beberapa tips dan taktik permainan.
8 Perlengkapan
• Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.
• Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
• Kok
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik.
• Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
9 Model Variasi Gerak Serta Penampilan Pemain Elite Indonesia
Kunggulan dan pencapaian prestasi puncak dalam olahraga bulutangkis, harus melalui proses pelatihan dalam kurun waktu lama. Aspek kontinuitas, aplikasi pelatihan yang sistematis, program pelatihan yang dirancang dengan baik, adanya dukungan sarana pelatihan yang memadai serta terciptanya suasana pelatihan yang menyenangkan, merupakan laktor-faktor pendukung yang selama ini tercipta di lembaga bulutangkis Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa contoh dan model suasana pelatihan yang menggambarkan betapa sistem pelatihan harus disikapi, dinikmati, dan disadari oleh peserta latih sebagai alat/sarana untuk mencapai prestasi puncak.
Sejarah perbulutangkisan Indonesia mencatat, banyak pemain yang memiliki ketrampilan yang baik dan satu dengan lainnya saling berbeda.
Tipe dan karakteristik serta gaya permainan Rudy Hartono, Lim Swie King, Icuk Sugiarto, Lius Pongoh, Tjun Tjun, Johan Wahyudi, Christian Hadinata, Ade Chandra, Tony Gunawan, Candra Wijaya, Iie Sumirat, Ricky Soebagdja, Rexy Mainakai, Minarti Timur, Susy Susanti, dll, masing-masing kaya dengan varlasi pukulan yang berbeda. Ketrampilan itu diperoleh lewat proses pelatihan yang ketat.
“Jangan berpikir tentang hasil akhir yang dicapai, akan tetapi berpikirlah tentang proses latihan yang benar”.
Variasi pukulan dalam pembinaan bulutangkis, sarat dengan penampilan gerak yang atraktif, konsentrasi dan ketrampilan teknik yang memukau.
10 Skor Nilai
Hitungan diperoleh seorang pemain, apabila pihaknya berada dalam posisi pemegang servis. Nilai diperoleh dari akibat lawan tidak berhasial mengembalikan cock sesuai dengan peraturan. Dalam permainan ganda dan tunggal pria, angka tertinggi yang harus dicapai adalah 15, kecuali terjadi perpanjangan dengan lima angka atau tinga angka. Perpanjangan dengan lima angka atau tiga angka. Perpanjangan (deuce) itu terjadi atas persetujuan kedua belah pihak pada saat terjadi kedudukan yang sama pada dua angka atau satu angka menjelang berakhir (13 – 13) dan (14 – 14). Dalam permainan tunggal puteri, angka tertinggi yang harus dicapai adalah 11, kecuali terjadi perpanjangan dengan tiga angka, atau dua angka. Perpanjangan (deuce) itu atas persetujuan kedua belah pihak pada saat terjadi kedudukan yang sama, dua angka atau satu angka menjelang berakhir (9 – 9 ) dan (10 – 10). Pihak pemenang adalah yang berhasil mencapai angka tertinggi lebih dulu, dalam setiap game. Pihak pemenang dari satu partai permainan adalah pemenang dari tiga game yang dimainkan (The Best of Three Games), kecuali jika ada persetujuan dengan cara lain. Namun lazimnya pemain yang berhasil merebut dua games terdahulu, sudah dinyatakan sebagai pemenang tanpa melanjutkan game ketiga. Dalam hal berlangsungnya game ketiga, pemain harus bertukar tempat pada saat salah seorang pemain mencapai angka 8 untuk permainan ganda dan tunggal putera, dan angka 6 tunggal puteri.
Penentuan pemain pemukul cock pertama adalah melalui undian (toss) yang dilakukan oleh pimpinan pertandingan (wasit). Pemain yang berdiri dalam bidang lapangan sebelah kanan pemain yang memulai memukul cock pertama dan ditujukan kepada lawan yang berada dalam bidang sebelah kanan juga. Apabila pihak pemukul cock pertama (servis) gagal melakukannya, atau melakukan kesalahan, maka kesempatan melakukan servis diberikan kepada partnernya atau orang kedua. Khusus dalam kedudukan masih 0 – 0 orang kedua ini tidak berfungsi, dan kesempatan servis langsung pindah ke tangah lawan. Apabila pemegang servis berhasil memukul bola sehingga lawan tidak berhasil mengembalikan atau melakukan kesalahan, maka pihak pemegang servis memperoleh angka. Untuk menghidupkan permainan lagi, pihak pemegang servis masih memperoleh kesempatan melanjutkan servisnya. Bidang lapangan yang sah untuk pemegang servis pertama (orang pertama) adalah bidang lapangan sebelah kanan bila angka yang diperoleh dalam keadaan genap, dan sebelah kiri dalam keadaan angka yang diperoleh ganjil. Sebaliknya, pemegang servis kedua (orang kedua), bidang lapangan yang sah untuk melancarkan servisnya dalah bidang sebelah kiri untuk angka yang diperoleh genap dan sebelah kanan bila angka yang diperoleh ganjil. Sebaliknya, pemegang servis kedua (orang kedua), bidang lapangan yang sah untuk melancarkan servisnya adalah bidang sebelah kiri untuk angka yang diperoleh genap dan sebelah kanan bila angka yang diperoleh ganjil. Servis pertama suatu pihak pada setiap giliran pidah servis harus dilakukan dari bidang lapangan sebelah kanan, dan hanya pemain penerima servis yang boleh menerima servis ini. Tetapi setelah cock dalam keadaan hidup siapapun dari setiap pasangan itu boleh memukul kembali cock ke arah bidang lapangan lawan, sampai cock dinyatakan mati. Giliran pertama pelaku servis dalam permainan tunggal juga ditentukan melalui toss. Para pemain melakukan servis dan menerima servis dari bidang lapangan sebelah kanan bila kedudukan angka adalah genap. Pelaku servis melakukan dari bidang lapangan secara berpindah-pindah, apabila ia memperoleh tambahan nilai, begitu pula penerima servis, menerima dari bidang lapangan yang berlawanan, sesuai dengan kedudukan pelaku servis.
11 Kesalahan
Dianggap membuat kesalahan apabila pada saat melakukan servis :
– Kedudukan cock pada saat dipukul lebih tinggi dari pinggang pelaku servis.
– Pada saat cock dipukul, badan raket menghadap ke bawah, sehingga seluruh bagian kepala raket tidak secara jelas dan nyata berada di bawah tangan pelaku servis.
– Apabila dalam melakukan servis, cock tidak melewati net atau jatuh pada bidang lapangan yang salah.
– Kedua kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang lapangan yang semestinya atau posisi kaki penerima servis tidak dalam bidang lapangan yang semestinya sampai servis dilakukan.
– Cock jatuh di luar lapangan, atau menerobos lewat bawah jaring.
– Seorang pemain memukul balik cock yang belum melewati net.
– Dalam keadaan bola hidup seorang pemain menyentuh net atau talinya ; baik dengan raket, badan atau pakainnya.
– Apabila cock ditahan dengan raket dan diayunkan lagi, atau cock dipukul dua kali berturut-turut oleh pemain yang sama, maupun oleh seorang pemain dan partnernya.
– Apabila seorang pemain merintangi lawannya.
2.12 Sistem Pembinaan Bulutangkis
Sistem pembinaan yang berkaitan dalam pembinaan bulutangkis antara lain :
a. Aspek fisik biologis, yakni hal-hal yang berkaitan dengan potensi atau kemampuan atlet mengembangkan komponen fisik dan fungsi organ tubuh.
b. Aspek teknik, yang menyangkut keterampilan dan kemampuan khusus yang erat hubungannya dengan bakat atlet.
c. Aspek taktik dan strategi, penggunaan taktik dan strategi secara benar memungkinkan atlet untuk memanfaatkan kondisi fisik dan kapasitas psikologis secara maksimal.
d. Aspek uji kerja fisik, setelah berlatih dengan periode tertentu, selanjutnya dilakukan pengujian apakah latihan yang telah dilakukan berjalan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
Setiap cabang olahraga memiliki teknik dasar yang harus dikuasai terlebih dahulu oleh para atlet atau pemainnya. Begitu juga dalam olahraga bulutangkis, seorang pemain dituntut untuk menguasai salah satu komponen dasar yaitu teknik dasar untuk mencapai prestasi. “Teknik dasar permainan bulutangkis adalah penguasaan pokok yang harus dipahami dan dikuasai tiap pemain dalam melakukan kegiatan bermain bulutangkis”.
Penguasaan teknik dasar ini mencakup, antara lain: cara memegang raket, gerakan pergelangan tangan, gerakan melangkahkan kaki atau footwork, dan pemusatan pikiran atau konsentrasi. Bagi seorang pemain setelah menguasai teknik dasar maka diharuskan dapat menguasai teknik pukulan. Teknik pukulan menurut Tohar (1992:40) adalah “cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulutangkis dengan tujuan menerbangkan shuttle cock ke bidang lapangan lawan”.
Di antara semua teknik di atas, dalam penelitian ini, peneliti menentukan salah satu jenis teknik sebagai kajian utama penelitian, yaitu teknik pukulan. Dalam hal ini adalah pukulan servis. “Pukulan servis merupakan satu-satunya pukulan dalam permainan yang berguna untuk memulai atau mengawali pertandingan. Setiap pertandingan bulutangkis selalu diawali oleh suatu servis dari salah satu pemain” (Tony Grice, 1999).
“Teknik pukulan dalam permainan bulutangkis dibagi menjadi dua, yaitu forehand dan backhand. Sedangkan untuk servis, dikenal beberapa teknik pukulan, yaitu servis forehand pendek, servis forehand panjang, dan servis backhand” (PB. PBSI, 2001).
Dalam kaitan dengan pencapaian prestasi tinggi dalam permainan bulutangkis, maka pelatih, atlet, dan seluruh jajaran organisasi keolahragaan secara khusus harus melakukan pembinaan dan pengembangan keterampilan bermain bulutangkis, salah satunya melalui sesi-sesi pelatihan olahraga. Khusus mengenai pemberian tindakan pembinaan olahraga, dikenal beberapa unsur, yaitu pembinaan fisik, teknik, taktik, dan mental
Di dalam pembinaan permainan bulutangkis, pelatih mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pendidik, motivator, dan pembimbing, yang merupakan kunci utama dalam keberhasilan seorang atlet untuk berprestasi. “Pelatih harus mampu memperhatikan segi kejiwaan atlet, serta tidak hanya melatih saja, melainkan membantu atlet dalam memberikan dorongan mental serta perlu bertindak bijaksana” (Panitia Por 7 Djarum, 1990: 68).
Berkaitan dengan pelaksanaan pembinaan olahraga permainan bulutangkis, maka ada beberapa bentuk latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan servis pendek pada permainan bulutangkis, antara lain adalah latihan lari zigzag dan push-up. Latihan lari zigzag bertujuan untuk memberikan kecepatan reaksi seorang pemain, hal ini dibutuhkan karena shuttle cock bulutangkis tidak dipantulkan dan harus dimainkan di udara, sehingga permainan ini merupakan permainan cepat yang membutuhkan gerak reflek yang baik dan tingkat kebugaran yang tinggi. Sedangkan latihan push-up bertujuan untuk melatih kekuatan otot lengan seorang pemain.
Meskipun demikian, seorang pemain, dalam melakukan suatu latihan harus bertahap pada permulaan tetapi lama-kelamaan menjadi khusus. Tahapan-tahapan latihan tersebut dapat berupa peningkatan beban latihan, yaitu repetisi maupun set-set latihan. Dengan demikian, diharapkan kondisi fisik seorang pemain dapat mencapai titik maksimal, yang tentunya akan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi cabang olahraga yang ditekuninya.