Kamis, 21 Maret 2013

Konstipasi / Sembelit




Sembelit
(Konstipasi)   DEFINISI
Sembelit (Konstipasi) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan buang air besar atau jarang buang air besar.

Konstipasi akut dimulai secara tiba-tiba dan tampak dengan jelas.
Konstipasi menahun (kronik), kapan mulainya tidak jelas dan menetap selama beberapa bulan atau tahun.

PENYEBAB
Konstipasi sering disebabkan oleh berubahnya makanan atau berkurangnya aktivitas fisik.

Obat-obat yang bisa menyebabkan konstipasi adalah:
- Aluminium hidroksida (dalam antasid yang dijual bebas)
- Garam bismut
- Garam besi
- Antikolinergik
- Obat darah tinggi (anti-hipertensi)
- Golongan narkotik
- Beberapa obat penenang dan obat tidur.

Konstipasi akut kadang-kadang bisa disebabkan oleh keadaan yang serius, seperti:
- penyumbatan pada usus besar
- berkurangnya aliran darah ke usus besar
- cedera pada saraf atau urat saraf tulang belakang.

Kurangnya aktivitas fisik dan terlalu sedikitnya serat dalam makanan merupakan penyebab yang sering ditemukan pada konstipasi menahun.
Penyebab lainnya adalah:
- aktivitas kelenjar tiroid yang kurang (hipotiroid)
- kadar kalsium darah yang tinggi (hiperkalsemia)
- penyakit Parkinson
- penurunan kontraksi usus besar (kolon inaktif)
- rasa tidak enak (tidak nyaman) pada waktu buang air besar (defekasi).

Sedangkan faktor psikologis berperan pada konstipasi akut maupun konstipasi menahun.

GEJALA
Penderita konstipasi memiliki tinja yang keras, yang mungkin sulit untuk dikeluarkan.

Penderita juga merasakan rektumnya belum sepenuhnya kosong.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN
Jika konstipasi disebabkan oleh suatu penyakit, maka penyakitnya harus diobati.
Jika tidak ditemukan penyakit lain sebagai penyebabnya, pencegahan dan pengobatan terbaik untuk konstipasi adalah gabungan dari olah raga, makanan kaya serat dan penggunaan obat-obatan yang sesuai untuk sementara waktu.

Sayur-sayuran, buah-buahan dan gandum merupakan sumber serat yang baik.
Supaya bisa bekerja dengan baik, serat harus dikonsumsi bersamaan dengan sejumlah besar cairan.


OBAT-OBAT PENCAHAR

Banyak orang menggunakan obat pencahar (laksatif) untuk menghilangkan konstipasi.
Beberapa obat aman digunakan dalam jangka waktu lama, obat lainnya hanya boleh digunakan sesekali.
Beberapa obat digunakan untuk mencegah konstipasi, obat lainnya digunakan untuk mengobati konstipasi.

Golongan obat-obat pencahar yang biasa digunakan adalah:
Bulking Agents
Pelunak Tinja
Minyak Mineral
Bahan-bahan Osmotik
Pencahar Perangsang.


Bulking Agents.

Bulking agents (gandum, psilium, kalsium polikarbofil dan metilselulosa) bisa menambahkan serat pada tinja.
Penambahan serat ini akan merangsang kontraksi alami usus dan tinja yang berserat lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan.

Bulking agents bekerja perlahan dan merupakan obat yang paling aman untuk merangsang buang air besar yang teratur.
Pada mulanya diberikan dalam jumlah kecil.
Dosisnya ditingkatkan secara bertahap, sampai dicapai keteraturan dalam buang air besar.
Orang yang menggunakan bahan-bahan ini harus selalu minum banyak cairan.

Pelunak Tinja.

Dokusat akan meningkatkan jumlah air yang dapat diserap oleh tinja.
Sebenarnya bahan ini adalah detergen yang menurunkan tegangan permukaan dari tinja, sehingga memungkinkan air menembus tinja dengan mudah dan menjadikannya lebih lunak.

Peningkatan jumlah serat akan merangsang kontraksi alami dari usus besar dan membantu melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.

Minyak Mineral.

Minyak mineral akan melunakkan tinja dan memudahkannya keluar dari tubuh.
Tetapi bahan ini akan menurunkan penyerapan dari vitamin yang larut dalam lemak. Dan jika seseorang yang dalam keadaan lemah menghirup minyak mineral secara tidak sengaja, bisa terjadi iritasi yang serius pada jaringan paru-paru.
Selain itu, minyak mineral juga bisa merembes dari rektum.

Bahan Osmotik.

Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air ke dalam usus besar, sehingga tinja menjadi lunak dan mudah dilepaskan.
Cairan yang berlebihan juga meregangkan dinding usus besar dan merangsang kontraksi.

Pencahar ini mengandung garam-garam (fosfat, sulfat dan magnesium) atau gula (laktulosa dan sorbitol).
Beberapa bahan osmotik mengandung natrium, menyebabkan retensi (penahanan) cairan pada penderita penyakit ginjal atau gagal jantung, terutama jika diberikan dalam jumlah besar.

Bahan osmotik yang mengandung magnesium dan fosfat sebagian diserap ke dalam aliran darah dan berbahaya untuk penderita gagal ginjal.
Pencahar ini pada umumnya bekerja dalam 3 jam dan lebih baik digunakan sebagai pengobatan daripada untuk pencegahan.
Bahan ini juga digunakan untuk mengosongkan usus sebelum pemeriksaan rontgen pada saluran pencernaan dan sebelum kolonoskopi.

Pencahar Perangsang.

Pencahar perangsang secara langsung merangsang dinding usus besar untuk berkontraksi dan mengeluarkan isinya.
Obat ini mengandung substansi yang dapat mengiritasi seperti senna, kaskara, fenolftalein, bisakodil atau minyak kastor.

Obat ini bekerja setelah 6-8 jam dan menghasilkan tinja setengah padat, tapi sering menyebabkan kram perut.
Dalam bentuk supositoria (obat yang dimasukkan melalui lubang dubur), akan bekerja setelah 15-60 menit.

Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada usus besar, juga seseorang bisa menjadi tergantung pada obat ini sehingga usus menjadi malas berkontraksi (Lazy Bowel Syndromes).

Pencahar ini sering digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelum proses diagnostik dan untuk mencegah atau mengobati konstipasi yang disebabkan karena obat yang memperlambat kontraksi usus besar (misalnya narkotik).

PENCEGAHAN
Pencegahan terbaik untuk konstipasi adalah gabungan dari olah raga yang teratur dan makanan kaya serat.

Sembelit atau konstipasi merupakan keluhan BAB (Buang Air Besar), dimana frekuensi BAB lebih jarang dan faeces lebih keras dari biasanya. Lho, koq gak jelas ? … iya emang   Ketidaktegasan dan perbedaan definisi sembelit dikarenakan beragamnya variasi BAB setiap orang. Pada umumnya sembelit bersifat sementara dan kebanyakan pulih dengan banyak minum serta makan makanan berserat tinggi.
BAB dikatakan normal jika seseorang BAB 3 kali atau kurang dalam sehari hingga setidaknya 3 kali dalam seminggu dengan konsistensi faeces lunak.
Lantas, kapan seseorang dikatakan mengalami sembelit ?
BATASAN SEMBELIT
Menilik bahwa sembelit berhubungan dengan “frekuensi” dan “konsistensi”, maka seseorang dikatakan mengalami sembelit jika frekuensi BAB lebih jarang dari biasanya dan disertai dengan konsistensi faeces yang keras … *mringkil-mringkil* … ngeluarinnya penuh perjuangan sampe wajah memerah, booo
Secara klinis, sembelit (konstipasi) adalah dijumpainya faeces dalam jumlah banyak yang menumpuk di rektum atau di kolon bagian bawah atau di sigmoid (colon yang membentuk seperti huruf S di perut bagian kiri bawah). *karenanya seorang dokter akan meriksa dengan menekan perut kiri bawah pada penderita yang mengeluh sembelit, untuk memastikan ada tidaknya deposito faeces*
Menurut Dave A Holson, kriteria standar sembelit, jika memenuhi sedikitnya 2 keluhan di bawah ini setidaknya dalam 3 bulan.
Konsistensi faeses yang keras
Mengejan keras *dan penuh perjuangan* saat BAB
Rasa tidak tuntas ketika BAB (setidaknya 25% dari keseluruhan BAB)
Frekuensi BAB kurang dari 2 kali seminggu
Kini kita bisa memahami bahwa seseorang yang BAB, misalnya hanya 1-2 kali seminggu, tapi dia gak merasa terganggu, faecesnya baik-baik aja, dan gak ada tabungan faeces yang mengeras di rektum, tidak serta merta dikatakan menderita sembelit. Namun, jika ada yang menganggap sebagai sembelit, ya ga papa 
ANGKA KEJADIAN
Di negeri paklik Obama, sembelit dialami oleh 1,6-2% populasi. Perbandingan antara pria dan wanita 1:3.
Sembelit dapat dialami oleh semua umur, mulai bayi hingga usia lanjut. Terbanyak (30-40%) dijumpai pada usia lanjut, terutama pada usia di atas 65 tahun.
PENYEBAB
Pada dasarnya, penyebab timbulnya sembelit adalah hal-hal yang menyebabkan (a) peningkatan absorbsi di colon (usus besar) dan (b) penurunan gerakan usus.
Berbagai penyebab sembelit ( The National Digestive Diseases Information Clearinghouse [NDDIC] ), diantaranya:
Kurangnya asupan serat pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Kurangnya aktifitas fisik, terutama pada usia lanjut. *makanya, jangan nge blog mulu* 
Obat-obat tertentu (obat golongan narkotika, antasid yang mengandung aluminium dan kalsium, antihipertensi golongan penghambat kalsium, obat anti Parkinson, antispasmodik, anti depresan, suplemen Fe, diuretik, antikonvulsan)
Intoleransi susu
Penyakit-penyakit dan gangguan pada usus besar.
Kehamilan, usia lanjut dan dalam perjalanan.
Pemakaian pencahar yang berlebihan.
Kebiasaan menahan BAB.  *sambil mulet-mulet dan mringis* 
Dehidrasi.
Penyakit tertentu, terutama stroke.
Gangguan fungsional pada usus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar