Jumat, 29 Agustus 2014

Artikel Ilmiah Olahraga Pelatihan



PROFESIONAL PELATIH CABANG OLAHRAGA YANG BERKARAKTER
UNTUK MENCAPAI PRESTASI MAKSIMAL


ENDANG RINI SUKAMTI, M.S


Abstrak
Gelar  “coach”  atau  “pelatih”  adalah  gelar  atau  sebutan  yang memancarkan  rasa  hormat,  respek,  status,  tanggungjawab. Gelar  coach seringkali bisa berlanjut meskipun tugas sebagai coach sudah usai. Sekali coach selamanya adalah coach bagi atlet, bagi rekan, dan bagi masyarakat. Dalam  dunia  olahraaga  fungsi  dan  peran  seorang  pelatih  sangat  erat hubungannya  dengan  capaian prestasi  yang  diukir  oleh  atlet.  Pelatih  adalah seorang  yang  harus  tahu  tentang  semua  kebutuhan  yang  menjadi  dasar  bagi terpenuhinya  kondisi  dimana  atlet  memiliki  peluang  untuk  mencapai  prestasi. Hubungan  antara  pelatih dengan atlet  yang  dibina  harus  merupakan  hubungan yang  mencerminkan  kebersamaan  pandangan  dalam  mewujudkan  apa  yang dicita-citakan. Seorang pelatih dituntut mampu mejalani profesinya dengan tidak sematamata  bermodalkan  dirinya  sebagai  bekas  atlet,  melainkan  harus  melengkapi dirinya  dengan  seperangkat  kompetensi  pendukung  yang  penting,  diantaranya adalah  kemampuan  untuk  mentransfer  pengetahuan  keolahragaannya  kepada atlet  secara  lengkap  baik  dari  segi  teknik,  taktik,  maupun  mental. Dan  pada hakekatnya apabila seseorang sudah berniat menjadi seorang pelatih salah satu cabang olahraga, maka sebenarnya ia sudah harus mempersiapkan dirinya untuk menjadi  contoh  yang  baik  daripada  atlet  yang  dilatihnya,  seorang  pelatih  yang baik memiliki  ciri-ciri  diantaranya  sebagai  berikut  :a. memiliki  Kemampuan profesional  sebagai  pengajar,  b. Mengetahui  cara  melatihnya,  c. Memilikikepribadian yang baik, dan d. Memiliki karakter yang baik.
Kata-kata Kunci:Profesionalisme, Pelatih dan Prestasi

Dokumen artikel lengkap dapat diunduh disini.

Konsep Pelatihan Outbound dan Modul Outbond

Konsep Pelatihan Outbound dan Modul Outbond

a. Pengertian Pelatihan Outbound
Outward Bound atau yang lebih dikenal dengan Outbound sekarang ini sudah mulai menjamur di kalangan masyarakat. Outbound adalah sebuah metode pelatihan, terapi atau pembelajaran yang menggunakan alam sebagai medianya ,di mana individu atau kelompok yang setiap harinya hidup dengan kejenuhan karena aktifitas yang dilakukan diberikan sebuah pelatihan di alam terbuka untukmenghilangkan kejenuhan yang dialaminya.
Dewasa ini banyak para pakar psikolog termasuk konsultan psikologi menggunakan metode pelatihan outbound untuk upaya terapi kejiwaan salah satunya. Outbound sebagai metode terapi tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan di alam bebas (di luar ruangan) dimana didalamnya dilakukan permainan-permainan olahraga yang bersifat menantang, membutuhkan semangat juang tinggi, dan membutuhkan pemikiran yang tidak sedikit tetapi sangat menyenangkan.
Metode outbound telah banyak digunakan oleh banyak kalangan, instansi, sekolah, bahkan perusahaan-perusahaan besar . Ini karena metode ini memang dirasa banyak manfaatnya oleh semua kalangan. Bahkan apabila melihat sejarah, karena dirasa banyak manfaat dari metode outbound ini sejak tahun 1821 telah didirikan Round Hill School yaitu sekolah dengan metode pelatihan alam terbuka.
As’adi Muhammad (Adrianus dan Yufiarti, 2006: 42), mengatakan Pada dasarnya pelatihan outbound menganut prinsip learning by doingtrial and refinement (belajar sambil mengulang-ulang dan berusaha untuk memperbaiki) serta lifelong learning (belajar sambil melakukan sesuatu), (belajar sepanjang hayat).
Mereka (penyandang cacat/anak dengan berkebutuhan khusus) dapat belajar secara alami dan bersosialisasi dengan lingkungannya di kegiatan outbound. Menurut Ardianus dan Yufiarti dalam As’adi Muhammad (2006: 44) ”outbound sebagai permainan kecerdasan.” Oleh karena itu, berbagai manfaat didapat mereka dalam proses belajar mengajar dengan kegiatan outbound. Seperti halnya outbound sebagai sarana untuk melatih dalam mengembangkan fungsi mata, telinga, dan latihan otot.
Kegiatan itu juga dapat menimbulkan rasa percaya diri pada anak. Adrianus dan Yufiarti mengatakan:
Metode outbound sangat efektif karena memanfaatkan seluruh potensi dalam diri siswa melalui berbagai aktivitas permainan. Dengan demikian kegiatan outbound ini tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif siswa, tetapi juga melibatkan ranah afektif dan konasi (psikomotor) (2006: 42).
Aktifitas outbound juga dapat menjaga otak agar terus bergerak dalam melaksanakan kegiatan. Adrianus dan Yufiarti dalam As’adi Muhammad (2006: 44) mengatakan bahwa ”selain itu outbound terdapat, unsur-unsur pengembangan kreativitas, komunikasi, mendengarkan efektif, kerjasama, motivasi diri, kompetisi, problem solving dan percaya diri.”
b. Maksud dan Tujuan Outbound
Maksud dari pelatihan outbound adalah Mengasah sifat-sifat baik dari masing masing pribadi sehingga lebih mengenal diri sendiri yang dengan demikian dapat lebih peka terhadap lingkungan sekitar dia berada. Selain itu Dengan berada di alam bebas, diharapkan peserta management outbound dapat melupakan sejenak ketegangan yang disebabkan oleh rutinitas kesehariaannya sehingga peserta permainan outbound di dapat lebih segar ketika kembali dalam aktivitasnya.
Adapun maksud dan tujuan pelatihan outbound ,yaitu:
  1. Mengarahkan peserta untuk mengerti bahwa bagaimana untuk menjadi anggota kelompok, menggali pemahaman terhadap diri sendiri dan nilai-nilai dalam berinteraksi dengan kelompok/orang lain.
  2. Menjadi sebuah rekreasi yang lebih berarti untuk kebersamaan dalam kelompok yang tangguh dan matang.
  3. Meningkatkan kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain (social relationship).
  4. Meningkatkan motivasi dan keyakinan diri akan kemampuan diri (personal development) serta mampu berpikir kreatif (inovasi).
  5. Meningkatkan kebersamaan dan rasa saling percaya (trust).
  6. Penyegaran dan sarana rekreasional.
  7. Meningkatkan rasa kebersamaan dalam lingkup team outbound training maupun masyarakat.
  8. Menggali potensi individu agar dapat mengembangkan kemampuan pribadinya melalui tantangan-tantangan mental dan fisik saat outbound, sehingga selalu lebih siap untuk menghadapi apapun tantangan yang akan dihadapi.
Materi pelatihan outbound berupa:
1. Ice Breaking
Memecahkan suasana yang kaku, dalam session ini para peserta m di diharapkan lebih mengenal antara peserta permainan outbound satu dengan yang lainnya.
2. Communication
Peserta outbound training akan dikondisikan dalam situasi permainan- Permainan yang menarik, tidak membosankan, berkomunikasi membangkitkan rasa percaya terhadap rekan dalam kelompoknya.
3. Team Building
Peserta outbound diarahkan menjadi “Team Player” yang handal. Saling mendukung, kerjasama, pentingnya komunikasi dan membangun suatu tim yang kompak adalah tujuan dari pelatihan ini.
4. Problem Solving
Peserta mampu mengenali masalah yang ada serta prioritas penyelesaiannya, serta mampu memilih informasi yang relevan dan membuat analisis serta keputusan untuk menemukan sebab timbulnya persoalan secara lebih terarah.
5. Competition
Games
Menjadi pemenang diantara pesain-pesaing (kelompok lain), dengan mengatur strategi dan mengoptimalkan segala kemampuan baik individu maupun kemampuan kelompok.
Refrensi:
Muhammad, A. (2006). The Power Of Outbound Training. Yogyakarta : Ihdina.
 
Konsep Outbond dapat diunduh disini.
Modul Outbond dapat diunduh disini.

Permainan Outbond




Teori dan Permainan Outbond

 
Out  Bound secara  history  adalah  berasal  karena  adanya  terintegrasi  dengan kepentingan  hidup  sehari-hari. Out  Bound  Training merupakan  kegiatan pelatihan sekaligus  rekreasi yang  dilakukan  di  alam  terbuka,  yang  terdiri  dari  serangkaian permainan  (games)  dan  tantangan  (challenge).  Masing-masing  permainan  memiliki tujuan tertentu. OutBound training atau dikenal juga dengan istilah outbound training didasarkan pada metode: Experiental Learning, Quantum Learning, Process Oriented, Participatory  Approach,  Observation  &  Processing  (Debrief).  Tujuan  obyektif  dari pelatihan  ini  diantaranya  membantu  meningkatkan  karakter  intrapersonal  dan interpersonal,  kreatifitas,  bekerjasama,  komunikasi,  dan  kepemimpinan,  serta menciptakan  suasana  gembira  dan  penuh  motivasi.  (http://kaboatraining.com/outdoor.htm)
Out bound hanya  akan  efektif  bila  dilaksanakan  dengan  baik,  yakni  mampu memberikan  peak  adventure  bagi  para  partisipannya.  Outdoor  training  bisa  menjadi alat  yang  untuk  pengembangan  SDM  misalnya  kompetensi  karyawan  asalkan dikerjakan  dengan  benar,  yakni  berisi  rangkaian  program-program  yang  bagus. Outbound training itu bukan main-main di lapangan. Outdoor education is education, bukan sekedar untuk fun. Program outbound yang bagus harus mencakup high impact activities.  Kompetensi  seseorang  bisa  ditingkatkan  melalui  pengembangan pengetahuan,  skill  dan  sikap/karakter  dari  yang  bersangkutan. Outbound  training bertujuan menggali dan meningkatkan skill dan karakter/sikap individu. Untuk hasil yang  bagus,  kegiatan  outbound  itu  minimal  tiga  hari,  fasilitas  outbound  harus memadai  dan  dipandu  oleh  instruktur  yang  berpengalaman.  Dan, yang penting, program outbound fokus pada hasil, bukan pada aktivitasnya itu sendiri.

Permainan dan teori lengkap dapat diunduh disini.

Kumpulan Contoh Thesis Olahraga UNNES




PEMBINAAN KLUB OLAHRAGA KARATE
DI KOTA GORONTALO

TESIS

Untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Hartono Hadjarati
6301506001

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Dokumen lengkap dapat diunduh disini.





PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA BASKET UNTUK PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR

TESIS
Untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh
Sandey Tantra Paramita

PENDIDIKAN OLAHRAGA
PROGAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2008
Dokumen lengkap dapat diunduh disini.